JAYAPURA – Anggota DPR Papua, Alfred F Anouw mempertanyakan pemekaran Kabupaten Mapia Raya untuk siapa. Karena realitanya Orang Mapia belum siap dalam segala hal untuk meminta pemekaran terutama, Sumber Daya Manusia (SDM) saja belum siap namun pemerintah merencana mau mekarkan daerah otonimi baru (DOB) itu untuk siapa tanya Alfred.Ketika menjawab Aspirasi Mahasiswa Mapia se-Jayapura terkait penolakan Pemekaran Mapia Raya. Rabu,(01/07/2020) di Depan Kantor DPR Papua.
Selain itu, Anouw juga menilai bahwa untuk sementara wilayah Mapia Raya belum layak dimekarkan menjadi DOB.
“Pemekaran itu, syaratnya jumlah penduduk. Kita tahu jumlah penduduk Mapia hanya 5 ribu saja, kedua sumber daya manusia yang siap bekerja. SDM orang Mapia siap atau belum dan ketiga soal wilayah, saya tahu Kota Mapia adalah pegunungan yang tinggi, tidak ada wilayah untuk bikin perkantoran,” ungkapnya (01/07/2020) kepada masa aksi.
Alfred Anouw yang juga anak asli Dogiyai ini, menyampaikan bahwa pihaknya menolak pemekaran Mapia Raya dan ia akan mengawal aspirasi itu dan berada di belakang rakyat Dogiyai.
“Saya minta adik-adik mahasiswa untuk tidak usah tanggapi soal pemekaran ini, karena moratorium DOB belum dicabut pusat. Jadi, yang ada saat ini, pemerintah Dogiyai buang-buang anggaran saja,”jelasnya ketika menjawab Aspirasi.
Ditempat yang sama, Mesak Magai Anggota DPR Papua juga menambahkan bahwa jika moratorium terhadap usulan DOB belum dicabut oleh pemerintah. Itu berarti isu yang dibangun adalah isu di dalam kelambu saja di Dogiyai. Dijelaskan juga bahwa Mapia ini ada di dalam dua kabupaten. Lima distrik di Dogiyai dan lima distrik di Nabire.
“Bagi saya tidak setuju jika Dogiyai lima distrik dimekarkan jadi kabupaten, karena lima distrik di Nabire. Saya orang Mapia disini, maka itu Bupati Dogiyai dia buka peluang kami orang Mapia harus biayai anak sekolah dulu, bangun infrastruktur dulu, nanti kami anak Mapia sendiri yang akan minta”tambah Magai yang juga Putra terbaik Mapia itu.