Beranda News Hasil Diskusi Kelompok Kekerasan Terhadap Gender Papua dan Papua Barat

Hasil Diskusi Kelompok Kekerasan Terhadap Gender Papua dan Papua Barat

1034
0
Suasana Diskusi Kelompok Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Bertempat di Hotel Horison Jayapura 17/01/2017 (Foto:Fransiskus Kobepa)

Hasil Diskusi Kelompok Dalam Kegiatan Baca:(Persentasi Hasil Studi tentang kesehatan dan pengalaman hidup laki-laki dan perempuan) di empat kabupaten papua dan papua barat yang diselenggarakan di Hotel Horison Jayapura 17/01/2017 menghadirkan perwakilan lemabaga swadaya masyarakat (LSM) , Tokoh Adat,Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

Kegiatan diawali dengan persentase ,pandangan LSM dan tokoh adat dan Gereja dan diskusi kelompok

Diskusi kelompok tersebut ini akan menjadi suatu masukan untuk direvisi lebih baik sesuai dengan yang diharapkan dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam dampingan Program USAID-BERSAMA dalam pendampingan di papua dan papua barat ,berikut ini review singkat hasil diskusi singkat yang dibagi  dalam beberapa kelompok yakni kelompok I membahas Layanan  , Kelompok II Pencegahan dan Kelompok II Kebijakan :

Kelompok  I : Layanan

  • Korban Fisik ditangani oleh pemerintah , Badan pemberdayaan perempuan dan Anak dalam halini 2P2TP2A maupun dinas kesehaatan.
  • Kementrian agama perlu pendampingan khsusunya korban pisikis
  • Pelaku kekeran perempuan dan anak harus diberikan denda,denda tersebut kepada pihak  yang korban (yang mengalami penderita)
  • Konseling perlu dilakukan oleh NGO,Pihak,Gereja dan Agama
  • Mengoptimalkan dana Desa untuk menangani korban kekerasan perempuan  dan anak

 

Kelompok II : Pencegahan

  • Pencegahan terhadap kekerasan terhadap perempuan anak Keluarga peran ,Peran suami Pemahaman peran istri
  • membagi peran dalam aktivitas suami istri
  • Komunikasi yang harmonis antara suami istri

Pendidikan Formal

  • Pendidikan disekolah  khususnya dasar dan menengah  perlu dipahami 18 karakter /nilai bermacam sperti disipplin kasih saying dll..
  • Penguatan kurikulum kecakapan hidup  dan  penguatan peran guru konseling

Non formal

  • Konseling etika moral
  • penyuluhan kegiatan aktivitas kenakalan gemaja
  • Pemahaman Dalam Lingkungan masyarakat  perlu pernan tokoh masyarkat maka dengan sendirinya akan mempengaruhi masyarakat disekitar
  • Menciptkan lingkungan ramah anak ,hal inin bisatercipta,peranan adat harus diperkuatdan dijadikan contoh dan teladan ,tokoh adat perlu  jadi figur contoh dimasyarakat.
  • Memfungisikan rumah adat difungsikan untuk memperbaiki dan  dapat dibicarakan dirumahadat
  • Komponen Agama ,ibadah sekolah mingggu,pastoral,dll.kunjungan yang dilakukan oleh tokoh agama
  • Pemahaman melalui media cetak maupun media elektronik ,dalam hal ini informasi yang membentuk karakter yang positif,dan sangat membahayakan
  • Regulasi yang mempunyai pemahaman yang dapat melibatakan  pemerintah adat agama dan lain-lain

Kelompok II  : Kebijakan

Agama,hanya dapat  membedakan jalan terang dan gelap ,di papua dan papua barat adanya payung UU OtsusPapua namun belum maksimal dalam kebijakannya.

tidak ada Ibu atau Bapak Demo tentang kekerasan ibu dan anak ,memang di papua banyak aturan di buat namun tidak berbasis data mendorong media  sebagai corong untuk melakukan pendekatan melalui kontekstual sesuai wilayah adat Hasil Diskusi tersebut menjadi suatu masukan dalam Program USAID-BERSAMA  untuk papua dan papua barat