Beranda News Tak ada bantuan, Penghuni Asrama Pemda Paniai di Nabire terpaksa kerja borongan

Tak ada bantuan, Penghuni Asrama Pemda Paniai di Nabire terpaksa kerja borongan

817
0
Suasana penghuni asrama Paniai kota studi Nabire sedang galang dana dengan karaoke bebas (Foto:Frans/PapuaLives)

Nabire, Dalam rangka pencegahan virus Corona (Covid-19) diseluruh Papua membuat mahasiswa tinggal di asrama Pemda Paniai putra dan putri kota studi Nabire hampir beberapa minggu tak beraktivitas dalam rangka mengikuti kebijakan pemerintah Papua. Hal itu berdampak terjadi kekurangan kebutuhan sehari-hari terutama bahan makanan dan fasilitas lainnya. Sehingga penghuni asrama mengambil inisiatif untuk kerja borongan dengan melakukan karaoke bebas dengan biaya 10 ribu per lagu. Walaupun asrama ini dibangun pemerintah Paniai namun hingga saat ini bantuan belum datang.

Salah satu Penghuni Asrama Pemda Paniai Kota Studi Nabire Jemi Yumai kepada media papualives.com (10/04/2020) mengatakan kekesalannya terhadap pemerintah kabupaten Paniai yang tak memperhatikan kondisi asrama,pasca pencegahan Covid-19, yang dihuni mahasiswa asal Paniai sedang menimba ilmu di kota studi Nabire.

” Kami anak ayam kehilangan induk, demikian juga Pemda Paniai dan eltit politik lainnya tidak membuka mata terhadap mahasiswa asal Paniai di kota studi Nabire ditengah pandemik Corona virus (Covid-19).” Ungkap Yumai kepada media ini.

Selanjutnya, Yumai juga menjelaskan bahwa selaku penghuni asrama juga terpaksa melakukan kerja borongan ditengah covid-19 walaupun beresiko untuk berkumpul-kumpul namun dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup terpaksa dilakukan.

” Dengan demikian kami mahasiswa asal Paniai kota studi Nabire terpaksa melakukan pencarian borongan di tengah pendemi Covid-19. Hal ini di lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup penghuni dan melunasi uang lampu,air,dan kebutuhan sehari-hari, kedua asrama putra dan putri.”jelasnya.

Ia menambahkan,terpaksa diadakan kerja borongan pada kamis pada malam hari tanggal 10 April 2020 dengan kegiatan Karaoke bebas dengan menggalang dana 10 ribu per lagu.

“Mohon semua pihak dapat peduli terhadap kondisi kehidupan kami di Asrama.”harap Yumai.

Terkait hal ini media papualives.com mencoba menghubungi kepada pemerintah kabupaten Paniai dalam hal ini Bupati Paniai melalui via telepon, Namun hingga berita ini diturunkan panggilan belum juga dijawab.