Beranda Advertorial Tragedi Nduga,Yahamak : Adalah Teroris Papua

Tragedi Nduga,Yahamak : Adalah Teroris Papua

890
0
Wakil Direktur Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan (Yahamak) Arnold Ronsumbre (Foto:Istimewa

Timika,Wakil Direktur Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan (Yahamak) Arnold Ronsumbre menyebut tragedi yang menewaskan banyak korban jiwa yang dilakukan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) adalah teroris Papua. Pasalnya, aksi brutal itu merupakan pemberontakan murni yang tidak bisa ditolelir, karena sangat bertentangan dengan hak asasi manusia (HAM) dan harus ditindak tegas.

“Kalau tidak puas dengan pembangunan yang dilakukan di Papua, datang dan bicara. Jika ini mengatasnamakan kemerdekaan Papua, tidak bisa didiamkan lagi, harus ditindak tegas. Tidak ada toleransi lagi. Ini pelanggaran HAM berat, karena murni perbuatan yang tidak manusiawi dan sangat biadab,” tegas Arnold saat ditemui di kediamannya, Jumat (7/12/2018).

Atasnama lembaga HAM, Arnold meminta TNI-Polri harus menuntaskan kasus tersebut. Tidak perlu negosisasi lagi dan sudah tidak bisa ditolelir lagi, sehingga harus dilakukan tindakan tegas terhadap para pelaku pembunuhan tersebut agar tidak ada lagi korban-korban yang berjatuhan.

“Kepada Panglima TNI dan Kapolri segera tuntaskan. Tunggu apa lagi, jika sudah tertangkap proses hukum. Karena saya yakin, di balik ini ada dalangnya. Ini menyangkut kemanusiaan. Jadi, tidak ada toleransi, kita sudah capek diperlakukan seperti ini oleh mereka,” tuturnya.

Jika aksi biadab itu dengan alasan kemerdekaan Papua,  menurut Arnold, tindakan seperti itu bukan keinginan dari seluruh masyarakat Papua. Menurut Arnold, aksi tersebut merupakan keinginan oknum-oknum segelintir orang yang memanfaatkan keadaan untuk mendapatkan keuntungan kelompoknya saja. “Ini pemberontakan, jangan pakai alasan Papua merdeka. Untuk itu, jangalah melibatkan semua masyarakat Papua, karena ini bukan keinginan masyarakat Papua,” ungkapnya.

Arnold mengungkapkan masyarakat Papua sama sekali tidak mendukung oknum-oknum KKSB terebeut, karena tidak sesuai dengan pemikiran orang Papua yang sesungguhnya. Segelintir orang Papua yang mendukung KKSB itu, karena dipaksa dan diancam sehingga mereka terpaksa bergabung.

“Masyarakat lakukan hal ini karena takut pada KKSB. KKSB ancam kalau ko tidak gabung dan mendukung kami, ko punya keluarga kami bantai. Jadi, ini bukan murni keinginan masyarakat yang dilakukan oleh KKSB yang mengatasnamakan Papua merdeka itu,” jelasnya.

Sebagai orang asli Papua (OAP), Arnold menyesalkan dan sangat malu dengan aksi oknum-oknum KKSB yang secara keji melakukan perbuatan tersebut. Pasalnya, tindakan KKSB tersebut sangat bertentangan dengan masyarakat Papua yang cinta damai.

“Kami sangat malu sekali, karena ini beda jauh dengan prinsip dan sifat budaya orang Papua. Yang terjadi ini sangat luar biasa dan kami atas nama masyarakat Papua menyampaikan turut berdukacita sedalam-dalamnya kepada korban kebiadaban KKSB,” ujarnya.

Reg/PPWI