Beranda Advertorial Gubernur Meki Nawipa Komitmen Bangun Infrastruktur dan Pendidikan di Puncak Jaya

Gubernur Meki Nawipa Komitmen Bangun Infrastruktur dan Pendidikan di Puncak Jaya

815


PUNCAK JAYA – Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa bersama Wakil Gubernur Deinas Geley melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Puncak Jaya, Rabu (24/10/2025). Dihadiri delapan bupati se-Papua Tengah, unsur pimpinan OPD, serta Forkopimda.

Diketahui, Kunker Gubernur dan Wakil Gubernur ke Mulia dalam rangka menghadiri rapat kerja (Raker) yang direncanakan akan digelar bersama delapan bupati se-Papua Tengah, Kamis 25 September 2025 besok.

Kehadiran keduanya disambut meriah masyarakat di Bandara Mulia sekitar pukul 11.20 WIT, sebelum melanjutkan rangkaian agenda bersama rombongan pejabat provinsi.

Dalam sambutannya, Gubernur Meki Nawipa menyampaikan apresiasi kepada Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda dan Wakil Bupati Mus Kogoya yang menurutnya telah menunjukkan komitmen bagi pemulihan daerah. Gubernur Meki menegaskan komitmennya membangun fasilitas pendidikan yang sempat terbakar serta menyiapkan asrama bagi anak-anak dari kampung-kampung.

“Dulu sekolah harus ke Nabire dan Jayapura, tetapi hari ini sekolah harus ada di Mulia dengan fasilitas lengkap. Tidak ada cara lain bagi Puncak Jaya untuk maju selain sekolah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nawipa menekankan pentingnya rencana pembangunan jangka panjang Papua Tengah yang akan dibahas besok dalam rapat kerja bersama delapan bupati. Menurutnya, arah pembangunan 5 hingga 10 tahun ke depan harus disusun berdasarkan kajian dan penelitian yang jelas, termasuk soal rencana pemekaran wilayah. Ia mengkritisi praktik masa lalu di mana aspirasi pemekaran sering dimanfaatkan pihak tertentu.

“Saya bawa peneliti BRIN untuk kaji dengan data ilmiah, sehingga pemekaran nanti bukan lagi tipu daya, melainkan hasil kajian akademis yang bisa dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.

Di hadapan ribuan masyarakat, Nawipa juga mengajak warga Puncak Jaya untuk mendukung penuh kepemimpinan Yuni Wonda dan Mus Kogoya. Ia menegaskan masyarakat berhak menuntut pembangunan jika janji tidak ditepati.

“Kalau mereka berdua tidak bangun sekolah, kamu demo. Kalau mereka tidak bangun pembangunan, kamu demo. Politik sudah selesai, sekarang waktunya pikir 2029, buka jalan, buka hati, buka pikiran, dan kita bangun negeri ini,” tegasnya.

STATISTIK WEBSITE