
NABIRE – Aparat gabungan TNI Polri di wilayah hukum Kabupaten Nabire tampak kompak menggelar apel gabungan dalam rangka mengantisipasi gangguan Khamtibmas terutama pengamanan Isu Pro dan Kontra di masyarakat terkait Daerah Otonomi Baru (DOB) sedang gencar di Papua. Apel itu bertempat di lapangan taman Gizi, Oyehe, Kabupaten Nabire, Jumat [18/03/2022] pagi.
Kesempatan itu; Dihadiri Wakil Bupati Nabire, Ismail Djamaludin sebagai pemimpin upacara di dampingi Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya , Dandim 1705/Nabire beserta seluruh unsur jajaran TNI Polri.
Kesempatan itu, Wakil Bupati Nabire menyampaikan kemanan dan ketertiban daerah merupakan tugas dan kewajiban kita semua, sebagai ASN, TNI dan Polri.
” Mari kita memberikan pelayanan, kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat di wilayah kita bertugas. Apel gabungan kita lakukan ini merupakan salah satu bentuk evaluasi terhadap kondisi dan keadaan yang terjadi.” kata wakil Bupati, Jumat [18/03/2022] pagi tadi.
Wakil Bupati Nabire, Ismail menambahkan dirinya selaku pemimpin mengajak semua unsur di Nabire menjaga keamanan dan ketertiban.
” Adanya pro dan kontra daerah otonomi baru, mari kita menjaga masyarakat dan kita lindungi memiliki hak salah satu diantaranya hak untuk menyampaikan pendapat ataupun aspirasi.” ucap Ismail kutip media ini.
Terkait Khamtibmas, Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya mengatakan ada himbauan aparat keamanan bahwa aspirasi DOB itu disampaikan dengan elegan, cerdas dan intelek tetap tujuannya tersampaikan.
” Kami menolak adanya aksi, kami melihat dampak-dampak itu. Apalagi saat ini situasi pandemi sehingga terjadi pengumpulan massa aksi dengan jumlah banyak. Tentu menimbulkan klaster klaster baru terjadi. “ucap Kapolres saat jumpa pers ,Jumat [18/03/2022] ketika didampingi Dandim 1705/Nabire, Wakil Bupati beserta jajaran TNI Polri.
Selain itu, Kapolres Nabire juga mengemukakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi aspirasi agar dapat tersampaikan. Sehingga tidak ada potensi gangguan keamanan lebih besar. Sebab berdasarkan pengalaman massa aksi berkumpul tidak bisa dikendalikan oleh Korlap.
” Akhirnya apa. Aksi disusupi oleh orang-orang tertentu membawa aspirasi lain sehingga dijalan melempar rumah orang, lempar tempat ibadah dan memancing kerusuhan. Kami mohon begini tidak dilakukan, tolong ciptakan kedamaian dan ketentraman.”harap Kapolres.