
Nabire,Kunjungannya Bupati Dogiay, Yakobus Dumupa ke Kampung Mogodagi, Distrik Kapiraya kabupaten Deiyai, sabtu 19 Mei 2018 lalu, menuai banyak pertanyaan dari kalangan intelektual,Terkit hal itu , Bernardo Boma Salah satu Aktivis Pemuda Dogiay,Menilai bahwa Kami Pemuda dan Masyarakat Dogiyai mendukung penuh kebijakan bupati menyelesaikan Masalah tapal batas ini dan masalah ini tidak semata-mata berkaitan dengan kepemilikan dan kekuasaan atas wilayah pemerintahan, tetapi yang lebih penting berkaitan dengan pelayanan pemerintahan terhadap warga masyarakat yang berada di wilayah tapal batas yang terabaikan akibat terisolasi dan dipersengketakan seperti dikutip media Papualives.com dalam persrilisnya.
“Demi menyelesaikan persoalan tapal batas Bupati Dogiyai melalukan kunjungan kerja dikampung Mogodagi, Kapiraya. Kabupaten Deiyai. Kunjungan Bupati itu Sebagian orang di Kabupaten Deiyai protes dengan kunjungan Bupati Dogiyai ke Mogodagi/Kapiraya. Padahal kunjungan kerja Bupati Dogiyai ini dalam rangka untuk melihat kondisi masyarakat dan mendengarkan aspirasi mereka serta melakukan pendekatan dalam rangka penyelesaian tapal batas pemerintahan. , tetapi juga mengunjungi orang Dogiyai yang berada disana. Tidak ada kepentingan politik praktis apapun dalam kunjungan ini” Kata Boma, dikutip dalam Pers Relisnya yang dikirim Kepada Media papualives.com (22/05/2018) Sore ini
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Kenyataan Selama ini tidak ada Bupati yang mau dan berani mengunjungi wilayah-wilayah terpencil dan terisolasi, terutama yang berada di tapal batas pemerintahan. Tidak hanya itu dalam kunjungan Bupati juga masyarakat menyambut dengan tarian, nyanyian dan air mata. Itu artinya mereka sungguh merindukan kehadiran pemerintah di wilayah dan dalam hidup mereka.
“Setelah sebelumnya Bupati Dogiyai juga mengunjungi masyarakat di Degeuwo di Kabupaten Nabire dan Mogodagi/Kapiraya di Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Mimika, dalam waktu dekat akan mengunjungi masyarakat di Wigoumakida/Wosokunu di Kabupaten Kaimana dalam rangkah menyelesaikan tapal batas pemerintahan dan mengunjungi masyarakat Dogiyai yang berada didaerah tapal batas bukan intervensi wilayah pemerintahan daerah lain dan tidak ada kepentingan politik praktis apapun”Ungkapnya
Kabupaten Dogiyai telah terbentuk pada tahun 2008 dan sekalipun dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2008 telah disebutkan tapal batas wilayah Kabupaten Dogiyai dengan kabupaten lainnya, tetapi hingga kini tapal batas ril antara Kabupaten Dogiyai dengan Kabupaten Mimika, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Paniai, Kabupaten Deiyai, dan Kabupaten Nabire masih bermasalah.
Perlu diketahui bahwa sebelumnya, Forum Komunikasi Intelektual Ogiye Selatan Deiyai (FMIOSD) Papua, mempertanyakan maksud dan kunjungan Bupati Dogiyai, Yakobus Dumupa dan Bupati Nabire, Isaias Douw ke Kampung Mogodagi, Distrik Kapiraya kabupaten Deiyai, pada hari sabtu 19 Mei 2018 lalu