Bintuni,Bupati kabupaten Teluk Bintuni Ir. Petrus Kasihiw, MT dihadapan para pedagang Pasar Sentral Bintuni mengatakan bahwa dirinya akan berkomitmen untuk membenahi Pasar Sentral Bintuni agar lebih baik dan layak Sabtu (16/12/2017).
“Saya sudah berjanji kepada warga pasar untuk duduk bersama itu belum terlaksana pasalnya kami akan membenahi terlebih dahulu beberapa titik di pasar ini dan nanti setelah selesai baru kita duduk bersama dan biacara. Secara garis besar permasalahan yang terjadi di pasar saya sudah tahu.
Pertama ada masalah yang menyangkut bagian tertentu di dalam pasar ini yang sudah tidak layak yang harus diperbaiki dan direhab. Kedua menyangkut pembagian los-los pasar yang harus ditertibkan serta ketiga yaitu menyangkut ketertiban di dalam pasar bahwa ada hal-hal yang menjadi komitmen bersama untuk menjaga pasar sentral ini. Kalau semua itu berjalan dengan baik maka tidak ada yang susah.
Kita ibaratkan kabupaten Teluk Bintuni seperti manusia dimana perutnya itu adalah pasar. Kalau pasar itu tidak berjalan dengan baik tentunya kita bisa lapar, kurang gisi, dan bahkan bisa sakit maag dan lain sebagainya. Jadi pasar ini ekonominya harus bergerak dan bertumbuh namun yang harus kita jaga yaitu lingkungan pasar ini harus selalu bersih dan sehat (higienis).
Kebersihan dan keindahannya terjamin serta aktifitas keamanannya berjalan dengan baik sesuai dengan harapan dari pemerintah,” ungkap Bupati Kasihiw dihadapan 140 pedagang pasar sentral Bintuni yang direlokasi sementara, Sabtu (16/12/2017) bertempat di bagian belakang pasar Sentral Bintuni.
Bupati Kasihiw juga menjelaskan bahwa ada upaya pemerintah daerah untuk memperbaiki salah satu dari bagian pasar ini. “Secara beratahap kita akan perbaiki pasar ini karena kalau sekaligus diperbaiki nanti mama-mama mau berjualan dimana. Jadi kita lihat satu per satu mana yang penting kita akan perbaiki.
Karena beberapa waktu lalu saya masuk ke pasar ini sampai di dalam-dalam dan saya lihat ketika hujan tutun terjadi banjir. Kenapa banjir sampai bisa meluap ke dalam pasar itu disebabkan karena kita punya posisi tanah di sana tinggi dan di sini rendah dan air dari atas semua turun sampai ke sini dan got-got ketika semua tersumbat dengan sampah botol aqua serta plastik-plastik yang masuk dalam got maka bisa menyebabkan banjir.
Kemudian pasar ini dekat dengan pantai sehingga pasang surut itu mempengaruhi sirkulasi air dari atas turun kalau kita diketinggian tidak apa-apa. Dan ketika terjadi air pasang bersamaan dengan hujan maka air tergenang ditempat dan pasti air tidak akan bergerak tetapi tertampung dan akan meluap sehingga beberapa tempat tergenang. Kita berterima kasih karena pasar sentral ini sudah dibangun oleh pemerintah terdahulu dan kita belum ada pikiran pindahkan pasar sentral ini ketempat lain.
Sehingga pasar ini masih menjadi pasar sentral kabupaten Teluk Bintuni karena itu saya berkomitmen untuk memperbaiki, mana-mana bagian pasar yang dianggap sudah tidak layak kita perbaiki. Ada dua dinas yang secara langsung mempunyai kewenangan dalam tugas dan kewajiban di pasar Sentral Bintuni ini.Yaitu pertama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) yang bertugas untuk memungut retribusi serta juga mengelola pasar karena unit pelaksana teknis (UPT) yang mengelola pasar itu dibawah Badan Pendapatan Daerah.
Sedangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat itu merupakan tugas dari Dinas Perindagkop dan UMKM. Pedagang kaki lima di seluruh Indonesia luar biasa banyaknya dan memberikan kontribusi yang terbesar bagi kestabilan ekonomi nasional. Seperti yang kita lihat kalau tiba-tiba ada goncangan ekonomi pabrik-pabrik besar dan industri besar tutup tetapi kaki lima tetap jalan.
Pedagang kaki lima merupakan ekonomi rakyat kecil itu yang menopang ekonomi nasional karena itu saya memberikan perhatian khusus kepada pedagang-pedagang kaki lima. Saya baru satu tahun lebih memimpin daerah ini dan masih ada tiga setengah tahun lagi jadi kita bersama akan bekerja keras dalam tiga setengah tahun kedepan bagaimana pasar ini memberikan kesejahteraan bagi penghuninya,” tukas Bupati Kasihiw.
Bupati Kasihiw juga mengatakan bahwa pedagang direlokasi hanya untuk sementara dan ketika gedung pasar baru sudah jadi maka pedagang tersebut dikembalikan lagi ke tempat asal dia berjualan dan tidak digantikan dengan orang lain.
“Terkait hal itu saya minta kepada Dinas Perindagkop dan Bapenda agar mendata siapa yang tadi di titik itu dan dia keluar kemana maka nantinya dia akan kembali lagi tempatnya semula berjualan. Ibarat burung terbang dia kembali ke sangkarnya. Jadi jangan sampai timbul isu-isu yang tidak baik maka perlu perhatian dari pemerintah. Karena itu saya katakan bahwa relokasi dilakukan untuk sementara tetapi juga harus memperhatikan agar aktifitas jual beli penghuni pasar tidak terganggu.
Bagian-bagian pasar ini sudah dibagi kita mau coba lakukan pembenahan kalau bisa masing-masing kembali ke sudutnya supaya tertib jangan campur sana campur sini. Lalu dalam rangka pembenahan pasar kalau relokasi pedagang sudah selesai maka los-los itu harus dibenahi yang sudah dapat tempat dan tidak mau isi maka harus dikembalikan ke pemerintah untuk diisi oleh orang lain dan los ini nantinya tidak boleh kosong.
Kemudian pasar ini juga jangan dikuasai oleh satu keluarga dalam satu kawasan baru yang lain mau ditempatkan dimana? maka itu kita harus dibenahi. Kami berharap pasar ini terisi. Dan los-los di bagian belakang pasar harus diperbaiki supaya pedagang yang betul-betul berminat juga bisa masuk berjualan di sana.
Melalui kebijakan program-program pembangunan di bidang ekonomi kita sudah dorong yang namanya bantuan modal usaha tahun aggaran 2017 kita sudah bantu 400 unit usaha baik perorangan maupun kelompok dengan dana sebesar Rp. 5 milyar. Kesempatan sudah dapat uang bagaimana uang itu bisa menopang ekonomi keluarga supaya bisa berjalan seperti kios dan jualan pinang harus jalan.
Karena hanya sekali dapat untuk orang yang bersangkutan jadi bukan uang turun temurun. Saya sudah sampaikan ke Dinas Perindagkop dan UMKM agar membentuk tim untuk melakukan pemantauan dan pendampingan kepada masyarakat yang sudah kita bantu,” ujar Bupati Kasihiw.
Bupati Kasihiw menyerahkan kunci los secara simbolis kepada pedagang yang direlokasi untuk menempati los-los yang telah disediakan untuk berjualan sambil menunggu bangunan pasar yang akan dibangun yang disertai dengan penandatanganan berita acara.
Hadir dalam acara relokasi pedagang pasar yaitu kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Marthen Kawab, Kepala Badan Pendapatan Daerah Benny Sapary, serta para pimpinan OPD lainnya, pimpinan TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh perempuan serta tokoh pemuda dan 140 pedagang yang akan direlokasi.
Daniel MD