MOANEMANI- Betapa tidak, imbas dari pandemic Corona Virus Disease (Covid-19) di belahan bumi ini berhasil merumahkan insan manusia. Banyak pihak pun kini memastikan usai virus mematikan ini akan ada bencana kiris pangan.
Entah itu sebuah fiksi ataupun akan jadi kenyataan sebagai pemerintah harus bergegas mengambil langka-langka kongrit untuk antisipasi. Seperti halnya, Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa,S.IP mengambil langka untuk menyediakan alat kerja berupa sekop dan parang bagi warga masyarakat di kabupaten yang Ia pimpinnya.
2000 paket alet kerja berupa sekop dan parang yang sebelumnya disediakan oleh OPD terkait, Bupati Dogiyai, Yakobus Dumupa secara simpolis menyerahkan kepada 10 orang perwakilan masyarakat dari dua kampung. Senin (13/07/20).
Baru saja tadi kami serahkan secara simbolis kepada 10 warga dari dua kampung berupa alat kerja seperti sekop dan parang. Selanjutnya sesuai dengan data masing-masing kepala kampung akan dibagikan kepada warga layak menerima sebanyak 2000 alat kerja,tutur Yakobus saat ditemui wartawan, Senin (13/07/20) sore.
Dikatakan Yakobus, tujuan penyerahan bantuan alat kerja ini untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan yang akan terjadi, sehinga dengan alat kerja yang dibagikan tersebut masyarakat kembali berkebun, dan bercocok tanam.
Tidak bisa terus mengandalkan bantuan pemerintah berupa tambahan pasokan makanan, baik kalau masyarakat sembari mendapat pasokan tambahan bantuan bahan makanan untuk jangka panjang , masyarakat dapat bekerja secara mandiri yang mana masyarakat bisa berkebun, memelihara ternak, bercocok tanam sehingga minimal untuk kedepan kebutuhan kebuatuhan bama keluarga bisa tercukupi,kata Yakobus.
Dengan langka itu, Yakobus berkeyakinan masyarakat yang awalnya konsumtif mengubah masyarakat menjadi produktif, dimana bisa menghasilkan bahan makanan sendiri untuk konsumsi keluarga maupun bisa di perjual belikan guna pemenuhan keperluan mereka ke depan.
Sementara itu Nelson Manik, S.Sos, M.AP menambahkan 2000 paket alat kerja tersebut akan dibagikan kepada 2000 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 79 kampung, 10 Distrik di Kabupaten Dogiyai melalui masing-masing kepala kampung.
Langka yang diambil Pemda Dogiyai, menurut Nelson, adalah langka yang paling tepat. Pasalnya pada masa pendemic Covid-19 ini warga di masing-masing kampung bisa manfaatkan waktu untuk berkebun.
Disisilain Nerlson bertutur, langka ini juga tentunya merumahkan masyarakat dalam mencegah ketularan Covid-19, sehingga Ia berharap masyarakat bisa memahami hal ini dan harus taat dan tetap tinggal dirumah masing-masing untuk bekerja mengelolah lahan pertanian yang sudah dimiliki oleh masing-masing warga.