Nabire,Bupati Nabire, Isaias Douw, S.Sos., MAP belum lama ini melakukan audiensi dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDT), Eko Putro Sandjoyo, di Jakarta.Bupati Isaias melakukan audiensi dalam rangka menjemput bola (baca: program) pembangunan daerah tertinggal di Kabupaten Nabire. Karena Bupati menyadari bahwa pembangunan wilayah-wilayah terisolir dan daerah tertinggal di Nabire tidak cukup hanya mengandalkan APBD Kabupaten Nabire.
“Saya berusaha ketemu Menteri PDT dalam rangka menjemput sejumlah program pembangunan daerah terpencil. Karena, kita tidak cukup bangun hanya dengan APBD,” kata Bupati Isaias, Senin (10/4) di ruang kerjanya.
Bupati menjelaskan, pada pertemuan tersebut, Menteri PDT meminta Bupati Nabire untuk memajukan sejumlah program antara lain, jalan non-status, pembangunan lapangan terbang perintis, alat-alat pertanian, badan usaha milik desa/kampung, air bersih di kampung, dan sejumlah program dalam rangka pembangunan daerah tertinggal.
Terkait hal itu, Kata Bupati Nabire, pihaknya telah meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera menyiapkan proposal pengembangan daerah terpencil antara lain jalan non-status, pembangunan lapangan terbang perintis, alat-alat pertanian, badan usaha milik desa/kampung, air bersih di kampung, dan program lain yang sesuai dengan kebutuhan daerah terpencil.
“Menteri PDT sudah minta kita segera mengajukan proposal. Ini merupakan peluang kita yang harus segera jemput. Untuk itu saya sudah meminta kepada OPD terkait segera siapkan proposal untuk segera diusulkan ke Menteri PDT,” Kata Bupati.
“Banyak hal yang telah kita lakukan tetapi juga masih banyak juga yang harus kita lakukan, karena itu harus segera jemput bola, karena hanya dengan anggaran APBD tidak mampu membiayai program Pemerintah Daerah Kabupaten Nabire,” tambahnya.
Bupati berharap, Dinas Pertanian dan Perindagkop segera harus menangkap focus progam kerja Menteri PDT 2017 yakni, peningkatan ekonomi desa dari sektor usaha dan pertanian. Menteri PDT focus dengan pengembangan desa, pembangunan embung air desa, pembangunan sarana olahraga, dan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Andre
