Beranda News Calon Bupati Paniai yang gagal diminta harus terima kenyataan & memaknai kegagalan

Calon Bupati Paniai yang gagal diminta harus terima kenyataan & memaknai kegagalan

833
Logo FKPPWAM (Foto:IST)

Paniai,Komisi Pemilihan umum (KPU) Kabupaten Paniai , telah memutuskan bahwa pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Paniai atas nama Meki Nawipa dan Oktopianus Gobai, akan menantang kotak kosong pada Pilkada Paniai 27 Juni 2018 dalam plenonya di kantor KPU beberapa waktu lalu

Terkait hal itu Forum Komunikasi Pemerhati Wilayah Meepago Papua (FKPWMP) meminta kepada empat pasangan calon bupati paniai agar bisa memaknai kegagalan untuk maju pada Pilkada Paniai 2018, dan bisa jadi bahan renungan dan refleksi bagi mereka sehingga bisa jadi pelajaran dan pengalaman kedepannya jika mereka suatu saat nanti ingin kembali mencalonkan diri serta bisa melangkah lebih baik lagi di masa mendatang, dan tak perlu meratapi kegagalan yang dialami sekarang.

“hampir semua orang pernah mengalami apa itu gagal namun kebanyakan orang terkadang menyerah terhadap kegagalan. ada beberapa hal tentang kegagalan yang harus diketahui termasuk keyakinan bahwa sebenarnya kegagalan-kegagalan yang dialami merupakan bagian dari cost of success, yaitu biaya untuk mencapai sukses”Hal itu dikatakan Yan Meki Mote ST selaku Ketua Umum FKPWMP, didampingi Sekretaris FKPWMP, Yance Gobai ST MT.

Berikut adalah 9 makna penting di balik kegagalan yang perlu diketahui :
1. Calon Bupati Paniai yang sudah gagal tidak harus menjadikan dia sebagai soerang pecundang. Seseorang bisa saja sering gagal namun tetap bukan seorang pecundang. Seorang pecundang justru adalah mereka yang kabur duluan sebelum mencoba karena takut gagal.
2. Calon Bupati Paniai yang sudah gagal tidak harus malu seperti yang dikira semua orang, karena tidak ada manusia yang tidak pernah gagal
3. Calon Bupati Paniai yang sudah gagal haruslah menganggap bahwa kegagalan tersebut hanyalah kemunduran sementara. Kegagalan tidaklah pernah menjadi bab terakhir dari buku kehidupan manusia terkecuali mereka menyerah.
4. Calon Bupati Paniai yang sudah gagal harus menyadari bahwa kegagalan itu adalah resiko dalam perjuangan. Orang yang meresikokan segalanya untuk mencoba mencapai sesuatu yang benar-benar layak lalu gagal sama sekali bukanlah pecundang yang memalukan.
5. Calon Bupati Paniai yang sudah gagal haruslah menyadari bahwa kegagalan yang dialami adalah awal untuk meraih kesuksesan, walaupun tampaknya aneh, sukses itu lebih sulit dijalani dengan sukses ketimbang kegagalan.
6. Calon Bupati Paniai yang sudah gagal haruslah memahami bahwa setiap kegagalan pasti disertai dengan peluang-peluang akan sesuatu yang lebih besar. Analisalah kegagalan dari sudut manapun, maka akan ditemukan benih-benih untuk mengubah kegagalan itu menjadi sukses.
7. Calon Bupati Paniai yang sudah gagal haruslah menyikapi kegagalan-kegagalan dalam kehidupan anda dengan bijak karena kegagalan itu bisa menjadi berkat atau kutukan tergantung pada reaksi atau respons masing-masing.
8. Calon Bupati Paniai yang sudah gagal harus memahami bahwa kegagalan adalah peluang untuk belajar bagaimana caranya mengerjakan segalanya dengan lebih baik lain kali, belajar di mana bahaya-bahayanya dan bagaimana caranya untuk menghindarinya. Hal yang terbaik dapat dilakukan dengan kegagalan adalah belajar sebisanya darinya.
9. Calon Bupati Paniai yang sudah gagal harus menyadari bahwa kegagalan adalah samar kesuksesan yang ada di depan mata. Intinya adalah kegagalan adalah penipu licik dari kesuksesan yang seharusnya sudah ada selangkah di depan mata. Jadi, jangan pernah menyerah ketika menghadapi kegagalan sementara.

“Oleh karena itu FKPWMP meminta kepada para pasangan calon yang gagal berlaga dalam Pilkada Paniai 2018 agar bisa menyadari arti kegagalan yang dialami, sehingga apa yang menyebabkan kegagalan tersebut bisa menjadi pelajaran untuk dibenahi di kemudian hari”, pungkas Yan Mote dan Yance Gobai.

Nabire.Net/red