
Oleh: Maximus Sedik
Indonesia sebagai Negara pengekspor sawit terbesar dan Negara pemberi izin tingkat tinggi terhadap perusahaan sawit. Sawit menjadi target utama Negara untuk mengembangkan ekonomi nasional dengan, target kemajuan ekonomi secara tingkat produksi sawit yang meningkat baik antara kawasan maupun dunia. Upaya yang dilakukan Negara sasarannya, pada tempat atau Pulau yang memiliki hutan masih luas seperti, seluruh daerah di Indonesia dan secara khusus Papua. Papua menjadi daerah yang masuk dalam pemetaan utama untuk pengembangan berbagai perusahan-perusahan, sawit dan salah satunya yang menjadi target Negara.
Dengan melihat hal ini, dan bagaimana mengetahui jalannya suatu kapitalisasi sawit di Papua atas hutan papua. Mahasiswa Tambrauw Yogyakarta mengadakan kegiatan diskusi publik dengan tema : “Dampak Negatif Kelapa Sawit Bagi Manusia dan Alam Papua” yang diadakan pada tanggal 26, oktober 2018. Dengan mengundang nasumber Bapak Ignatsius Yulius Kristyo Budiasmoro, S.Si, M. Si, Dosen Biologi Universitas Sanata Dharma. Kegiatan diskusi ini, sebagai bagian dari kegiatan seminggu yang biasanya dilakukan oleh, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Tambrauw yang berhubungan dengan jumat bersih dan jumat cerdas. Diskusi publik yang diadakan di hadiri oleh, seluruh mahasiswa/i Papua lain, mahasiswa dari Sanata Dharma (USD), dan mahasiswa Pencinta Alam lain yang ikut hadir bersama kami di rumah belajar samu wuon (rumah belajar).
Pembicara adalah, seorang yang banyak pengalaman dalam hal riset secara langsung di lapangan maupun tempat dimana perusahaan beroperasi dan lingkungan masyarakat terkena dampak dari sawit. Pembicara banyak menceritakan pengalaman yang mengantar peserta diskusi yang terdiri dari sekitar 39 orang dalam ruang diskusi dengan canda-tawa dengan jalan akademis. Dalam diskusi narasumber menampilkan infografis dalam bentuk pemetaan wilayah izin usaha sawit di seluruh Pulau Papua. Siapakah pelaku utama dalam perusahaan sawit yang menjalankan sahamnya; di seluruh Indonesia, bagaimana proses perizinan. Dalam penjelasan-Nya, awal suatu perusahaan sawit berawal dari perusahaan kayu, berpindah ke sawit, dan batu bara atau perusahan mineral lainnya. Kasus seperti ini, banyak terdapat di wilayah Kalimantan , Sumatra dan suatu saat terjadi juga di Papua. seluruh wilayah sudah memiliki izin usaha sawit yang dikeluarkan kementerian terkait secara khusus kementrian Kementrian Energi Dan Sumber Daya Manusia (ESDM).
Dalam hal perizinan ada ada beberapa langkah perizinan, izin luas lahan konsesi dari kementrian, izin operasional yang dikeluarkan pemerintah provinsi, dan izin pengelolaan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat melalui pejabat yang berkewajiban. Langkah juga dilakukan juga melalui upaya kargowaith, sebagai jalan pintas dan/atau dengan mudah karena bertemu secara langsung siapa ketua adat setempat. Langkah seperti ini, banyak terjadi di Papua di awal kedudukan Belanda maupun para peneliti sumber daya Alam Papua lainya. Penjelasan materi yang menggugah dan membuka cakrawala berpikir kita tentang cara dan sumber darimana perusahaan sawit itu berjalan atau beroperasi. Secara umum ada tiga pemeran utama dalam permainan perusahan sawit dalam bentuk pengelolaan, Mr. Anton Salim sebagai presiden, Mr. Daud sebagai presiden Direktur, dan Mr. Sumentri sebagai pelaku pemasaran. Dengan bentuk sebuah kelompok perusahan yang kita kenal dengan Salim grup yang, menjadi komando utama seluruh perusahan sawit maupun anaka perusahan yang berhubungan. Ketika pemeran yang disebutkan menjalankan usaha dan mempengaruhi banyak cabang-cabang usaha lain bik dalam bentuk perbankan maupun dalam bentuk perusahan sekali kecil yang terhubung.
Penjelasan secara data berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan oleh perusahan sawit, baik secara nasional maupun secara dunia. Memberikan gambaran besar kepada kita bahwa seluruh perusahan yang berjalan terutama perusahan sawit berjalan atas dasar kapitalisasi yang berkembang dengan sistematis dan terstruktur. Sehingga wajib untuk untuk mengetahui dan memahami sehingga memberikan batasan-batasan yang baik terhadap keputusan yang diambil. Dengan tujuan kemakmuran masyarakat, secara ekonomi, sosial, dan secara kultural untuk menjamin seluruh kehidupan masyarakat tanpa merusak lingkungan sekitar.
Dalam diskusi juga, kita melihat dan membedah beberapa kasus sawit yang dikelola dari salim grup, sesuai dengan data dari pusat pada tahun 2005-2009 luas hutan Papua 42, 22 hektar, yang dikelola Perusahan sawit. Dengan legalitas PT Subur karunia Raya, PT Ribun Sawit papua, dan PT Buntuni Agro Prima Perkasa. perusahan ini memasuki Papua, memulai operasi dari Merauke berpindah ke Arso Jayapura (Keerom), Sorong Klamono, Kaimana, Manokwari, Bintuni, Nabire, dan wilayah Papua lain. Dalam pemetaan sudah dipetakan seluruh daerah-daerah yang menjadi daerah perusahan sawit yang kapanpun tetap beroperasi.
Mengantisipasi semua yang terlihat secara grafis yang jelas dan menjadi tareget utama untuk, suatu pengoprasian perusahaan sawit. Tentukan pilihan politik dan seluruh masyarakat Papua, menentukan siapakah layak menjadi pemimpin baik Gubernur, Bupati, DPR, DPRD dan Penentuan kebijakan kebijakan yang mengarah kepentingan Nasional dengan tujuan percepatan pembangunan di suatu daerah. Mengapa karena mereka (orang) ini, sebagai pelaku utama yang memberikan keputusan akhir sesuai dengan posisi kedudukan yang diperoleh. Dengan tegas politik juga berperan penting dalam hal ini.Masyarakat juga, harus mampu mengembangkan apa yang menjadi potensi yang hidup dan berkembang sebagai sumber kedaulatan ekonomi dan menjawab kedaulatan sosial. Dengan ini, mampu mengatasi dan secara tegas juga menolak penawaran dari pemilik modal. Jalan ini bagian dari mengatasi kerusakan Alam, dan secara langsung mempengaruhi sosial maupun kultural masyarakat.
Adapun tawaran dari pemateri terhadap para peserta diskusi untuk, melakukan upaya lain dan melibatkan masyarakat dalam pemberdayaan yang kongkrit, berjalan sesuai dengan kearifan lokal. Dan di padukan dengan perkembangan sosial-ekonomi, sehingga mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan mempertahankan lingkungan hidup. Misalnya, dirikan lembaga adat yang berperan secara langsung ke lingkungan masyarakat, kelola desa adat, dan langkah lain untuk memberdayakan masyarakat tujuan kesejahteraan dan kemakmuran. Banyak langkah yang diberikan kepada kita sebagai generasi solusi dan perubahan bagi Papua dan secara khusus belajar di Yogyakarta dengan baik, kembangkan itu sesuai dengan disiplinnya. Dengan tujuan kemajuan daerah yang bersaing secara modern baik ekonomi, sosial-politik, dan bidang bidang-bidang lain.
Ulasan secara singkat mengenai diskusi kita dalam bentuk tesis yang tajam berkaitan dengan persoalan yang kita hadapi di daerah kita, secara khusus perusahan-perusahaan sawit yang terjadi di Papua. Baik perusahan yang sudah melakukan operasi perusahan, maupun pemetaan perusahan sawit ke depan yang beroperasi di seluruh tanah Papua. Kita kembangkan dan pertahankan lingkungan, dengan jalan kembangkan ekonomi masyarakat yang baik tujuan mencapai kesetaraan hidup.
Hutan dan tanah sebagai tempat hidup (Ibu), yang tidak diperdagangkan oleh siapapun diatas tanah Papua. Untuk kamu yang sebagai penguasa, dan perampok dimana anda berada jangan pernah membuka telapak tangan bagi mereka untuk beroperasi, jangan pernah monopoli semua sendi kehidupan untuk kerakusan sendiri. Mari kita menjaga dan merawat ibu kita dari tangan-tangan perusak. Dari diskusi publik ini, dapat menjelaskan dengan detail cara kerja kelompok kapital dalam menguasai seluruh tanah rakyat dengan kedok manipulatif dan dengan daya tipu yang sistematis. Mari kita melihat sumber daya yang dimiliki kita secara konkret untuk menghadapi konstruksi kapital-kapital, upaya ini sebagai bagian dari pemanfaatan yang konstruktif dan melindungi datangnya para kapital.
Lindungi hutan kita, manfaatkan apa yang ada dan tanpa merusak hutan di,tanah Papua. Papua tanah kosong ada banyak isi, jagalah dengan baik untuk regenerasi yang datang.
Salam perlawanan..!
Penulis adalah mahasiswa Papua kuliah di Yogyakarta