NABIRE – Suara Kaum Awam Katolik Papua menggelar aksi ke-42 di Gereja Katolik Paroki Gembala Baik, Abepura, Keuskupan Jayapura. Aksi tersebut merupakan protes terhadap pernyataan Uskup Keuskupan Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, yang dianggap mendukung kepentingan NKRI atas tanah adat Papua.Aksi Berlangsung Minggu (17/8/2025) bertempat di Gereja Gembala Baik Abepura, Kota Jayapura.
Dalam aksi tersebut, Suara Kaum Awam Katolik Papua menegaskan bahwa tanah adat West Papua bukan milik NKRI, melainkan milik rakyat bangsa Papua berdasarkan marga-marga tiap suku bangsa Papua yang ditetapkan secara turun-temurun oleh Sang Pencipta.
Suara Kaum Awam Katolik Papua mengeluarkan pernyataan resmi setelah melakukan aksi protes. Mereka menuntut klarifikasi dari USMAN terkait pernyataan dukungannya terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) di Tanah Anim Ha, Selatan Papua. Selain itu, mereka juga mendesak penggantian Uskup Keuskupan Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, dan meminta Vatikan serta uskup-uskup di Papua untuk melakukan investigasi terkait dugaan keterlibatan pemimpin Gereja Katolik dalam PSN yang berdampak pada ekosida, spiritsida, etnosida, dan genosida. Pernyataan ini dikeluarkan oleh Stenly Dambujai dan Chris Dogopia sebagai perwakilan Suara Kaum Awam Katolik Papua.
Mereka juga menuntut Uskup Keuskupan Agung Merauke untuk klarifikasi pernyataannya dan meminta Vatikan, KWI, dan uskup-uskup di Papua untuk melakukan investigasi dugaan keterlibatan pemimpin hirarki Gereja Katolik Keuskupan Agung Merauke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berdampak pada ekosida, spiritsida, etnosida, dan genosida di Tanah Adat Anim Ha, Selatan Papua.