
NABIRE – Pemerintah Kabupaten Nabire melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Kebudparpora) Nabire menyerahkan bantuan peralatan pariwisata kepada pelaku pengelola destinasi wisata pantai, bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus) tahun 2025. Kegiatan berlangsung pada Sabtu (15/11/2025) siang. Bertempat di Pantai Wisata Budi, Kampung Waharia, Kabupaten Nabire.
Sejumlah Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Martina Deba, SE Kepala Disbudparpora Nabire kepada pengelola Pantai Budi dan Pantai Naomi, berupa:
1.Speedboat 7 meter: 2 unit
2.Banana boat (6 seat): 3 unit
3.Mesin tempel Yamaha E15DMHL: 2 unit
4.Baju pelampung: 139 buah (dibagikan ke tiga pantai)

Penerima bantuan adalah Ibu Fransina Hetarion Manuaron (pengelola Pantai Budi) dan Bapak Welem Hey (pengelola Pantai Naomi) yang hadir langsung pada acara penyerahan.
Martina Deba, SE kepala Dinas Kebudpapora Nabire mengatakan Pemerintah Nabire memberikan bantuan ini kepada masyarakat sebagai pelaku pariwisata sebagai penerima manfaat.
” Pertama agar adanya pertumbuhan nilai ekonomi, kedua membuka lapangan kerja untuk masyarakat sekitar yang menjadi pelaku pariwisata dan ketiga adanya pengembangan potensi diri dalam bidang pariwisata agar bisa berkreasi dan berinovasi dan berkolaborasi.” Kata Ibu Martina (15/11/2025) siang.
Dengan adanya bantuan ini, Kepala Dinas Kebudparpora Nabire, Ibu Martina menyampaikan bantuan ini akan juga dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah dalam hal, meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD.
” Lewat dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga telah menjawab keluh dan kesah yang selama ini melalui doa, sudah dijawab oleh Tuhan.”ucapnya.

Mewakili penerima manfaat, Fransina Hetarion Manuaron selaku pengelola Pantai Budi mengucapkan terimakasih kepada pemerintah kabupaten Nabire. Dirinya mengakui bantuan ini akan dipergunakan dengan baik untuk keperluan pertumbuhan ekonomi pariwisata.
” Pantai Budi dan Pantai Naomi dua pantai ini, duluan baru ada pantai- Pantai yang lain. Mungkin Tuhan menjawab doa kami. Maka ada dua nama pantai ini muncul semoga kedepannya pantai lainnya juga bisa dapat seperti kami.”tutur Ibu Fransina.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam pengelolaan dan pengembangan destinasi pariwisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan serta pemberdayaan pelaku usaha pariwisata lokal.





















