Oleh John NR Gobai
Fakfak merupakan sebuah kabupaten di tanah Papua yang terkenal dengan moto satu tungku tiga batu. Pada tahun 1894, ketika Pastur Lecoc tiba di fak fak beliau diterima oleh saudara saudara muslim, kemudian diantarkan ke pulau bonyum atau Pulau Bone.
Di Pulau Bone ini Pastor Lecoc kemudian juga mengajarkan tentang toleransi hidup beragama antara Muslim dan Nasrani di Fak Fak. Saya melihat adanya sebuah toleransi yang luar biasa terjadi di Fakfak yang dapat kami sebut bahwa inilah laboratorium toleransi yang ada di dunia karena di sini tidak ada perbedaan antara mereka muslim maupun Nasrani.
Tidak ada saling benci, tidak ada saling dendam, seperti yang sering dan sedang terjadi di daerah-daerah yang lain yang selalu kita rasakan dan kita saksikan baik melalui media massa Media elektronik maupun melalui ungkapan-ungkapan atau melalui telinga kita.
Ketika umat Katolik di tanah Papua berkumpul di Fakfak baik di sekru maupun di pulau bonyum/bone di sana kita dibantu oleh saudara-saudara kita dari muslim Ini menunjukkan bahwa di sinilah ada laboratorium toleransi di dunia di sinilah ada hukum cinta kasih itu dinyatakan dalam tindakan yang nyata oleh saudara-saudara kita di Kabupaten Fakfak.
Saya sendiri sempat ngobrol dengan adik-adik muslim yang juga datang ke pulau Bone untuk membantu saudara-saudaranya umat Katolik yang merayakan 129 tahun Gereja Katolik masuk di tanah Papua.
Mari sudah kita akhiri atau jauhkan diri dari perbedaan-perbedaan gereja maupun perbedaan-perbedaan agama dan kita membangun toleransi hidup beragama dan juga kita mewujud menyatakan hukum cinta kasih sebagaimana yang diwartakan oleh Yesus Kristus kepada kita umat manusia.
Penulis adalah anggota DPR Provinsi Papua tinggal di Jayapura.