
Wamena,12/01/2015,PAPUALIVES.COM – Komunitas keluarga besar karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui komunitas Perempuan Tanah (Peta) Care PTFI menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua yang dilanda kejadian luar biasa (KLB) penyakit pertusis hingga menyebabkan puluhan balita meninggal dunia.Penyerahan bantuan ini merupakan kepedulian Freeport untuk kemanusiaan.
Perwakilan komunitas keluarga besar karyawan PT Freeport Indonesia Betty Ibo kepada Timika eXpress yang meliput langsung penyerahan bantuan ke Wamena, Sabtu (9/1), mengatakan bantuan kemanusiaan tersebut berupa bahan makanan, pakaian, peralatan mandi, selimut dan lainnya sebanyak enam ton.
Bantuan tersebut diangkut dengan pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-Seri 500 yang dicarter PT Freeport dari Timika dan diterbangkan ke Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya untuk selanjutnya didistribusikan kepada warga yang membutuhkan di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga melalui perjalanan darat.
“Yang kami berikan tidak seberapa dibanding dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga yang mengalami bencana KLB. Kami berharap hal ini dapat mengetuk pintu hati saudara-saudara yang lain untuk juga memberi perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat di Mbua,” kata Betty.
Setiba di Bandara Wamena, bantuan kemanusiaan itu langsung diserahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai.
Penyerahan bantuan dilangusngkan di ruang tunggu VIP Bandara Wamena, Jumat (8/1).
Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyai menyerahkan bantuan tersebut kepada Pemkab Nduga yang diwakili oleh Asisten II Ayub Gwijangge.
Hadir juga dalam kesempatan itu anggota Komisi I DPR Papua Emus Gwijangge, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga Mesak Kogoya dan Kepala Distrik Mbua Erias Gwijangge. Termasuk warga masyarakat Wamena ikut menyaksikan misi sosial kemanusiaan sebagai wujud peduli PTFI.
Setelah penyerahan diikuti dengan penandatanganan berita acara serah terima bantuan oleh perwakilan dari Peta Care PTFI, Betty Ibo, Kepala Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Papua, Drg. Aloysius Giyai, MKes, dan Anggota Komisi 1 DPRP Papua, Emus Gwijangge.
Betty mengatakan bantuan tersebut dihimpun dari karyawan PT Freeport, organisasi keagamaan dan paguyuban di lingkungan PT Freeport atas inisiatif Perempuan Tanah (Peta) yang merupakan komunitas karyawan asli Papua di lingkungan perusahaan tambang itu sejak Desember 2015.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyai menyambut baik bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh komunitas karyawan PT Freeport Indonesia tersebut dan berharap Pemkab Nduga dapat mendistribusikannya secara baik langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Tolong ini diatur pendistribusiannya agar sampai di tangan masyarakat. Jangan sampai ada yang tercecer di tengah jalan,” ujar Aloysius mengingatkan.
Sesuai laporan yang diterima Dinkes Papua dari berbagai organisasi masyarakat, jumlah balita yang meninggal akibat terserang penyakit pertusis sejak awal Oktober 2015 hingga Januari 2016 di tiga distrik di Mbua berjumlah lebih dari 70-an orang.
Namun data berbeda disampaikan oleh Pemkab Nduga yang menyebut jumlah korban meninggal baru sebanyak 55 orang balita selama periode tersebut.
“Angka pastinya kita belum tahu persis karena sampai saat ini kami belum menerima laporan resmi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga,” jelas Aloysius.
Menurut dia, upaya pemulihan terhadap KLB penyakit pertusis di Mbua, Kabupaten Nduga tersebut melalui beberapa tahapan, dimulai dari penyaluran bantuan pangan, pakaian dan lainnya.
Selanjutnya, Dinkes Papua mengusulkan agar dilakukan pekan imunisasi wajib bagi seluruh balita di wilayah Kabupaten Nduga maupun wilayah Pegunungan Tengah Papua lainnya.
“Yang paling utama yaitu perbaikan sanitasi lingkungan, perumahan sehat dan air bersih bagi masyarakat setempat. Kalau sanitasi lingkungan tidak diperhatikan, kasus serupa akan terus terjadi di masa mendatang,” kata Aloysius.
Secara tegas Aloysius meminta Dinkes Nduga agar wajib melakukan kegiatan pemberian imunisasi bagi para balita di daerah itu. Sebab tanpa adanya program imunisasi, maka para balita akan rentan terserang berbagai bibit penyakit karena daya tahan tubuhnya lemah.
Pemprov Papua, katanya, telah mentransfer dana Rp1 miliar ke rekening Pemkab Nduga pada pekan lalu untuk membantu program pemulihan kesehatan warga di Distrik Mbua yang terserang KLB penyakit pertusis tersebut.
“Bantuan-bantuan yang disalurkan, baik dari dari pemerintah propinsi maupun komunitas karyawan PTFI merupakan langkah nyata memulihkan kondisi KLB akibat penyakit pertusis yang sedang dialmi masyarakat Nduga. Kitapun melakukan pengobatan, dan vaksin kepada balita demi menjaga kekebalan tubuh dari berbagai penyakit, agar kasus tersebut tidak lagi terjadi, apalagi sampai menelan korban jiwa balita” ujarnya.
Sementara itu, Asisten 2 Setda Nduga, Ayub Gwijangge juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Propinsi Papua, komunitas keluarga besar karyawan PTFI, dan manajemen PTFI yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat Distrik Mbuwa Kabupaten Nduga.
“Bantuan ini merupakan angin segar dan sangat berarti bagi kami. Terimakasih banyak untuk bantuannya, kebaikan yang dilakukan ini akan dibalas Tuhan,” tukasnya.
TimikaExpress.com/Admin