
Bandung, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prof. DR. Yohana Susana Yambise, DIP., ACLING, MA., memberikan Kuliah Umum yang didampingi langsung oleh Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. DR. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., dihadapan 8.650 peserta Masa Orientasi Kampus dan Kuliah umum di Gymnasium. Kamis, (31/08/2017)
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia menyampaikan terima kasih atas kehadiran Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk memberikan motivasinya secara langsung kepada Mahasiswa Baru UPI 2017 agar kelak mereka ini dapat mengikuti jejak Ibu. “ujar pria yang biasa disapa Kang Asep ini.
Selanjutnya, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. DR. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., mengatakan pada tahun ini Penerimaan Mahasiswa Baru lebih banyak didominasi oleh kelompok perempuan dengan jumlah peserta 7900 atau 94% perempuan maka kedepan kami pihak Universitas Pendidikan Indonesia mencetak pemimpin perempuan Indonesia yang siap pakai di Tanah Air termasuk Provinsi Papua dan Papua Barat melalui berbagai program. ’katanya.
Ditempat yang sama, Menteri Negara Pemberdayaan dan Perlindungan Anak pada kesempatan memberikan materi kuliah umumnya mengatakan bahwa perempuan sudah memberikan contoh pemimpin yang ideal dari rumah tangga hingga urusan Negara seperti Ibu Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden Indonesia maka di Era pemerintahan Jokowi memberikan kesempatan kepada kami perempuan guna mengurus negara ini bersama-sama. “pungkasnya.
Lebih lanjut, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyarankan agar para mahasiswa harus belajar lebih maksimal agar dapat melawan masalah sosial yang terjadi di Indonesia diantaranya, Diskriminasi terhadap perempuan, kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, dan masih banyak hal yang harus diminimalisir melalui proses Edukasi karena mahasiswa dituntut sebagai agent of change, agent of problem solving, agent of soscial control, and agent of service dalam pembangunan dan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. “ucapnya.
Selanjutnya, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menghimbau kepada 8.650 mahasiswa baru beserta para petinggi Universitas Pendidikan Indonesia untuk terus berjuang bersama sesuai fungsi dan peran masing-masing agar Negara Indonesia mulai memerangi masalah kesetaraan gender menjadi masalah bersama salah satunya adalah mahasiswa harus belajar lebih giat dan aktif di organisasi serta Universitas juga harus mampu melihat persoalan sosial sehingga dapat dibimbing dan dibina melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bukti mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “tuturnya.
Ia juga mengatakan lebih khusus kepada para mahasiswa perantau bahwa Adik-adik harus membuktikan kepada diri Anda dan Orang Tua Anda bahwa mampu menyelesaikan studi Anda dengan nilai yang memuaskan agar kelak Anda bisa berguna bagi banyak Orang atas perjuangan Anda sehingga kalian bisa meneruskan apa yang kami belum kerjakan saat ini sebagai Guru, Dosen, Menteri, dan bahkan bisa menjadi Presiden. “tandasnya, sambil disambut tepuk tangan yang meriah oleh para pendengar kuliah umum.
Mengakhiri Materi Kuliah Umum, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengatakan bahwa jangan minder dan putus asa sebagai perempuan karena tanpa perempuan kaum hawa tak ada gunanya, mereka dilahirkan oleh perempuan dan selanjutnya mereka akan menikah dengan perempuan setelah dewasa itu artinya Perempuan mempunyai multi fungsi dalam hal pelayanan diri dan pengabdiannya terhadap kemajuan bangsa dan negaranya. “tutupnya.
Ditempat terpisah, Salah satu mahasiswa Papua asal kabupaten Dogiyai yang juga sedang kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia Leonardus O. Magai mengatakan sangat Apresiasi atas materi yang telah disampaikan oleh Ibu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tersebut sangat baik demi memotivasi kami para mahasiswa baik perantau, mahasiswa baru, maupun para mahasiswi bahwa orang perantau juga bisa seperti Ibu dan para mahasiswi dapat menggantikan posisi Ibu atau Jabatannya lebih dari Ibu maka kami sangat termotivasi dengan penyampaian Ibu Menteri tadi. “ungkapnya.
Selanjutnya, Leonardus O. Magai yang juga Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua Jawa Barat mengharapkan agar kedepan ada Diskusi atau Sharing dari Ibu Menteri PPPA kepada kami mahasiswa Papua di Jawa Barat pada umumnya agar masalah-masalah sosial dapat dibahas bersama demi pemberdayaan juga pengembangan potensi mahasiswa Papua khususnya dan umumnya Pemuda Indonesia sebagai bentuk sumbangsih pemikiran dari kami untuk bangsa dan negara. “tutupnya, sambil senyum manis.
Pernando Koba/Pers Rilis