
NABIRE — Pasangan Calon Gubernur No Urut 2, John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae (JWW-HMS) mendapat aspirasi dari masyarakat di Kabupaten Nabire, yakni pemekaran Provinsi Papua Tengah, saat menggelar kampanye terbatas di Aula Maranata, Kota Nabire, Kamis (5/4/2018).
Hal itu disampaikan langsung oleh Mantan Bupati Nabire, Anselmus Petrus (AP) Yauw yang didampingi Bupati Nabire Isayas Douw, saat memberikan sambutan pernyataan dukungan kepada JWW-HMS dihadapan partai pengusung para pendukung.
Mantan Bupati Dua Periode di Nabire itu menegaskan, sudah 19 tahun berjuang untuk memekarkan Papua Tengah, akan tetapi tak banyak yang memperdulikan perjuangannya, termasuk pemerintah provinsi saat ini.
“Provinsi Papua Tengah, bukan baru di mekarkan. Sebab pada saat pemekaran tahun 1999 terjadi, Pemerintah Pusat telah memekarkan Provinsi Papua Barat dan Papua Tengah. Hanya saja dalam perjalanannya, memiliki hambatan, hingga akhirnya pemekaran Papua Tengah jalan di tempat. Padahal UU untuk pemekaran Papua Tengah sudah ada,” ungkap lelaki yang di sampa AP Yauw.
AP Yauw menaruh harapan besar bagi pasangan JWW-HMS untuk membantunya memekarakan Provinsi Papua Tengah, apabila terpilih menjadi Gubernur Provinsi Papua Tengah.
“Sebenarnya saat ini saya tak ingin meminta kepada JWW-HMS untuk memperjuangkan Papua Tengah. Harus terpiluh dulu, baru saya menaruh harapan dengan mereka,” ujarnya.
Maka dari itu, AP Yauw akan ikut terlibat dalam memanangkan JWW-HMS di wilayah Nabire terlebih khusus di wilayah Mee Pago.
“Kepada seluruh rakyat Mee Pago mari kita pilih JWW-HMS, sehingga perjuangan Provinsi Papua Tengah 19 tahun yang kita nanti-nantikan bisa terwujud. Saya yakni di tangan JWW-HMS penantian panjang ini pasti akan terwujud. Apalagi di dalam visi misinya terdapat “Papua Mekar”,” lugasnya.
AP Yauw yang sudah bernjak tua mengaku memiliki semangat muda untuk memperjuangan JWW-HMS. “Saya akan turun langsung ke lapangan. Tidak boleh kita meminta pemekaran, namun kita tidak bekerja untuk memenangkan JWW-HMS,” pungkasnya.
AP Yauw berpesan kepada masyarakat yang menginginkan Provinsi Papua Tengah, jangan lupa memilih no 2 yakni JWW-HMS.
“Saya ingatkan seluruh masyarakat Papua, untuk tidak meragukan JWW-HMS, visi misi mereka sangat bagus. Ditangan mereka Papua akan maju, rakyatnya pintar dan cerdas,” tutupnya.
Salah satu Kepala Suku Nduga yang ada di Nabire, Kletus Murib menyampaikan, masyarakatnya tak banyak, namun sudah bersepakat untuk membungkus suara bagi pasangan JWW-HMS.
“Hanya ada nama JWW-HMS bagi masyarakat kami. Pesan kami, jaga kesehatan untuk memimpin Papua kedepan. Lalu, jangan lupa dengan keinginan masyarakat di sini, yakni Provinsi Papua Tengah,” tuturnya.
Calon Gubernur Papua, John Wempi Wetipo mengungkapkan, di dalam visi misinya terdapat “Papua Mekar”, sehingga aspirasi masyarakat ini sejalan dengan apa yang menjadi program kerjanya kelak.
“Ada Papua Mekar dalam visi misi kami. Jadi, kalau ada yang menginginkan pemekaran tentu sejalan dengan program kerja saya bersama HMS kedepan,” ungkapnya.
Wempi Wetipo bercerita sebelum merancang Papua Mekar dalam visi misinya, terlebih dahulu mengecek ke pemerintah pusat tentang Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua.
“Mereka sampaikan kepada kami, informasi mengenai moratorium pemekaran daerah itu tidak benar. Hanya saja, selama ini pemerintah daerah tidak pernah serius mengurus pemekaran, termasuk di Provinsi Papua,” katanya.
Lalu mengenai Provinsi Papua Tengah, Wempi Wetipo mengungkapkan, rencana pemekarannya sudah lama dilakukan bersama Provinsi Papua Barat, hanya saja khusus Papua Tengah memiliki hambatan ditengah jalan.
“Kalau undang-undangnya sudah ada. Mengapa Papua Tengah tidak mekar seperti Papua Barat. Nah, kedepan kita akan dorong agar Papua Tengah segera di mekarkan. Tidak ada alasan untuk tidak. Masalahnya hanya ada di pemerintah Provinsi Papua, yang selama ini tak pernah serius, hanya karena takut dana Otsus akan berbagi,” paparnya.
Wempi Wetipo beranggapan, apabila Provinsi Papua Tengah mekar, maka tanggung jawab untuk membangun masyarakat di Papua akan berbagi.
“Jadi kalau terjadi pemekaran daerah, bukan hanya anggaran daerahnya yang akan berbagi. Tetapi, tugas pemerintah akan semakin mudah dalam hal mensejahterakan masyarakat. Ini bukan masalah kekuasaan. Makanya, saya berkomitmen untuk berbagi kekuasaan, demi mengangkat harkat dan martabat orang Papua,” ujarnya.
Wempi Wetipo berpesan kepada seluruh masyarakat Mee Pago untuk kembali bersepakat melalui tokoh-tokoh masyarakatnya, agar mendorong Papua Tengah ini segera di mekarkan.
“Masalah pemekaran daerah akan menjadi taruhan saya bersama Pak HMS. Karena itu saya berharap dari masyarakat di Mee Pago untuk mensuport. Jangan sampai, apa yang sudah kita rencanakan hanya menjadi mimpi kita. Apalagi, masyarakat di Mee Pago ini sudah berjuang selama 19 tahun,” ujarnya.
Wakil Gubernur Papua, Habel Melkias Suwae menjelaskan, dalam visi misi Papua Cerdas terdapat salah satu program Papua Mekar, sehingga pemekaran Papua Tengah akan menjadi pekerjaan mereka kelak terpilih.
“Saya pikir tidak ada yang mustahil. Demi pemerataan pembangunan di seluruh tanah Papua. Seperti Papua Barat, Indek Pembangunan Mausia (IPM) nya lebih tinggi di Papua. Jadi, kenapa tidak Papua Tengah tidak di mekarkan,” ujarnya.
Habel menyampaikan, di era Otonmi Daeraah di Papua, justru masih banyak terlihat pembangunan tidak merata dan pelayanan pemerintah tidak maksimal.
“Fakta saat ini IPM kita paling rendah dari 34 Provinsi di Indonesia, begitu juga indek kebahagiaannya. Apakah kita mau begini terus dan tidak mau berubah,” pungkasnya.
Habel menegaskan, bersama JWW mereka bersepakat memekarkan Papua Tengah dan Papua Selatan menjadi provinsi sendiri.
“Ini sudah menjadi aspirasi masyarakat di Mee Pago, jadi akan kami perjuangkan,” paparnya. (***)
Dree