Beranda News Kesbangpol Papua Tengah Bekali 150 Paskibraka Jadi Duta Pancasila di Era Digital

Kesbangpol Papua Tengah Bekali 150 Paskibraka Jadi Duta Pancasila di Era Digital

322


NABIRE – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua Tengah menggelar kegiatan “Pembumian Nilai-nilai Pancasila bagi Generasi Muda” di Hotel JDF Nabire, Sabtu (22/11/2025) siang. Kegiatan dibuka langsung Kepala Kesbangpol Albertus Adii, S.E., M.Si. Diikuti 150 peserta terdiri dari anggota Paskibraka aktif dan Purna Paskibraka tingkat provinsi hingga kabupaten se-Papua Tengah.

Dalam sambutannya, Albertus Adii menegaskan bahwa di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan banjir informasi tanpa filter, Pancasila tetap menjadi pondasi utama yang membuat bangsa ini kokoh.“Teknologi boleh maju, informasi datang tanpa batas, tetapi nilai-nilai Pancasila adalah kompas moral yang wajib dipegang generasi muda,” tegas Albertus.

Ia menyebut Paskibraka bukan sekadar pengibar bendera pada 17 Agustus, melainkan “Duta Pancasila” yang bertugas memberikan teladan di sekolah, kampung, hingga ruang digital.
“Nilai ketuhanan ajarkan toleransi, kemanusiaan tumbuhkan empati, persatuan jaga kedamaian, kerakyatan selesaikan masalah lewat musyawarah, dan keadilan mendorong kita berkarya tanpa membeda-bedakan siapa pun,” urainya.

Kegiatan menghadirkan tiga narasumber berkompeten:
1.Rizki Hari F.P., S.H.  dari Tim Preventif Densus 88 AT Mabes Polri Wilayah Papua.
2.Samuel Sauwyar selaku ketua Bakorwil Forum Kader Bela Negara Provinsi Papua Tengah.
3.Supami Perwakilan Purna Paskibraka Papua Tengah.

Narasumber pertama, Rizki dirinya menjabarkan kasus baru-baru ini di SMAN 72 Jakarta yang menjadi cermin betapa bullying dan echo chamber di media sosial dapat mendorong remaja ke arah tindakan ekstrem. “Radikalisasi sekarang tidak butuh proses panjang. Algoritma media sosial bisa mempercepat seseorang masuk lingkaran kebencian. Karena itu, pembumian Pancasila harus nyata, bukan hafalan semata,” ungkap Rizki.

Dirinya juga memuji program Kesbangpol Papua Tengah dan berharap Paskibraka menjadi agen perubahan di kalangan sebaya untuk mencegah radikalisme dan menjaga kerukunan umat beragama.

Kesempatan sama, Narasumber kedua, Samuel Sauwyar  menekankan bahwa pembumian Pancasila berarti menjadikan setiap sila hidup dalam perilaku sehari-hari, mulai dari menolak ujaran kebencian, menjunjung musyawarah, hingga mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.“Pemuda Papua Tengah harus menjadi penjaga persatuan, pelopor perdamaian, dan penggerak pembangunan berbasis nilai Pancasila,” tandasnya.

Iklan