Beranda News Luhut Klaim Hadang Gerakan Pembebesan Papua,Telah Beri Pesan Kuat Kepada Pasifik...

Luhut Klaim Hadang Gerakan Pembebesan Papua,Telah Beri Pesan Kuat Kepada Pasifik Selatan

1562

Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan (foto: Tabloid Pendidikan)

Menkopolhukam,Luhut Binsar Pandjaitan

Jakarta,04/04/2016,PAPUALIVES.COM – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan telah memberi pesan kuat dalam lawatan diplomatiknya ke Pasifik Selatan. Pesan itu disampaikan Luhut kepada pemerintah kedua negara setelah berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

“Indonesia adalah negara yang berdaulat sehingga tidak boleh ada satupun negara di dunia ini yang mendikte kita. Saya secara langsung menyampaikan kepada pemerintah Republik Fiji dan Papua Nugini bahwa Papua dan Papua Barat adalah bagian terintegrasi dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Fakta itu bersifat final dan tidak dapat dirundingkan lagi,” kata Luhut di Jakarta,Seperti di Lansir CCN.Com.

Hasil kunjungan ke Pasifik Selatan, ujar Luhut, telah ia laporkan kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Sabtu pekan lalu tak berapa lama setelah tiba dari Fiji.

“Saya melaporkan poin-poin kerja sama antarnegara yang disepakati, penyerahan bantuan senilai US$5 juta kepada Fiji, serta rencana pengiriman satu kompi Zeni TNI AD untuk membangun kembali sebagian wilayah Fiji yang porak-poranda akibat bencana topan Winston bulan lalu,” kata Luhut.

Lawatan diplomatik pemerintah Republik Indonesia ke Pasifik Selatan tersebut dilakukan untuk menghadang ekspansi Gerakan Pembebasan Papua di wilayah itu.

Gerakan Pembebasan Papua sebelumnya telah mendirikan kantor di beberapa negara Pasifik Selatan, yakni Vanuatu dan Solomon, sebelum akhirnya meresmikan kantor di Wamena, Papua, yang kemudian direspons keras oleh pemerintah Indonesia.

Di Pasifik Selatan, Fiji termasuk salah satu negara yang memiliki hubungan paling baik dengan Indonesia. “Fiji sangat mendukung Indonesia, dan Fiji semacam center of gravity di Pasifik Selatan,” ujar Luhut beberapa waktu lalu.
Guna menangkal pengaruh Gerakan Pembebasan Papua itu pula, Luhut dalam lawatannya menggelar pembicaraan terkait isu Melanesian Spearhead Group (MSG) dengan pemerintah Papua Nugini dan Fiji. Negara-negara MSG sebelumnya diklaim Juru Bicara Gerakan Pembebasan Papua Benny Wenda, mendukung organisasinya.

Di MSG, status Indonesia sebagai anggota asosiasi, sedangkan Gerakan Pembebasan Papua atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sebagai pengamat. Indonesia pun kini berupaya untuk meningkatkan statusnya di MSG.
Luhut menyatakan pemerintah Indonesia hendak menunjukkan kepada negara-negara Asia Pasifik, tak hanya Pasifik Selatan, bahwa mereka telah melakukan banyak hal untuk Papua dan Papua Barat. “Dari segi pembiayaan, pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sampai upaya penyelesaian pelanggaran hak asasi manusia.”

Bagaimanapun, negara-negara Asia Pasifik memiliki suara berpengaruh. Maka Indonesia memiliki kepentingan untuk “menjelaskan secara tuntas.” Jika tidak, ujar Luhut, negara-negara itu hanya akan mendapat informasi negatif tentang Indonesia yang berpotensi untuk diteruskan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dunia internasional.

 

CCN.Com/Admin/PL