Dogiyai ,08/04/2016,PAPUALIVES.COM – Dinas Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Dogiyai,melalui Kepala Bidang Perkebunan membagikan 5000 benih Kopi Arabika kepada setiap Kampung yang tersebar di Kabupaten Dogiyai. Pendistribusian bibit Kopi ini, diawali dua Kampung yakni Kampung Makidi dan Egebutu,Kamis (07/04)
Usai penyerahan bibit Kopi , Kepada Bidang Perkebunan,Meky Dimi,menyatakan Kopi adalah program unggulan dan salah satu langkah komoditas yang sudah ada dulu di Dogiyai. Maka itu,kopi merupakan program unggulan dari yang lain,sehingga perlu direalisasikan.
“ Jadi, visi utamanya adalah bagaimana membuat petani menjadi produkitf ,mandiri dan sejahtera “ katanya
Ia menjelaskan ,untuk masyarakat produktivitas komoditas masing – masing . Salah satu komoditas yang dilakukan adalah komoditas yang sudah ada dulu sejak tahun 70 an,yang diselenggarakan oleh misionaris dibawah pimpinan lembaga P5 ,tetapi komoditas yang ada dari dulu itu,semakin hari semakin punah.
“Untuk itu,melalui bidang saya yaitu bidang perkebunan,terus berupaya untuk merealisasiskan program ini. Dan sudah menyiapkan bibit kopi ,baik dana yang bersumber dari APBD daerah,Propinsi bahkan juga dari APBN Pusat”katanya
Untuk itu ,kata dia ,mulai hari ini , sudah distribusikan ke kampung – kampung . “Kita mulai salurkan lebih dulu dua kampung yakni Egebutu dan Makidi . Bibit kopi yang telah kami siapkan adalah 100 ribu bibit pohon kopi dan masing – masing kampung akan mendapat 5000 pohon kopi “Jelasnya.
Menurutnya,dari 100 ribu pohon kopi yang ada ini akan mendistribusikan kampung – kampung yakni untuk Distrik Kamuu ,Putapa dan Bukapa, sedangkan Distrik Dogiyai ada sekitar 8 Kampung yakni Egebutu,Makidi , bobobutu ,Motito,Denemani,Dogiyai,Idadagi dan Kigamani.
“ Untuk Distrik Kamuu Utara ada 3 Kampung yakni Kampung Ekemimani,Pugatadi I dan Pugatadi II. Sedangkan Distrik Mapia,Megai dan Diyoudimi”katanya
Harapan dia,setelah disalurkan kedepan dari hasil produksi,masyarakat bisa mendapatkan buat kehidupan keluarga .” Saya juga bukan hanya menyiapkan bibit pohon kopi ,bukan juga sarana produksi dan sarana paska panen tetapi saya juga berusaha bagaimana menyalurkan hasil produksi masyarakat . Salah satu bukti dari penyaluran hasil produksi masyarakat ,saya sendiri lansung beli kopi dari masyarakat dengan 1 kilo Rp.50.000”katanya.
Tujuan lain dari pembelian kopi ,ujar dia ,ini hanya membantu masyarakat untuk membuka lapangan kerja. Supaya ada pendapatan yang cukup buat keluarga,kemudian penunjang buat anak – anak ,membiayai sekolah , bahkan membiayai semua kebutuhan keluarga.
Ia mengakui , masyarakat Dogiyai ini hasil pendapatan hanya lewat hasil pertanian,sehingga komoditas yang paling cocok untuk pendapatan masyarakat adalah Kopi.
“setelah saya dipercayakan sebagai kabid Perkebunan ,dari situ saya ambil langkah mendata petani yang punya kopi. Selanjutnya,kami bentuk 1` kelompok 1 kampung. Jadi,semuanya 60 kelompok Tani Kopi yang tersebar diwilayah Dogiyai” tuturnya.
Tujuan dari bentuk kelompok ini,menurutnya,melalui kelompok Tani Kopi mendata jumlah petani kopi yang ada di masing – masing kampung,juga mendata berapa jumlah pohon kopi yang ada. Dengan demikian bisa mengetahui berapa banyak pohon kopi yang ada di masyarakat.
“ Tujuan lain, kita juga bisa ketahui jumlah produksi dan luasan areal .Sehingga,nantinya nilai jual keluar daerah bisa diketahui dari jumlah yang akurat,Supaya daya tarik orang luar dan bisa ketahui Dogiyai punya potensi hasil perkebunan kopi “tutupnya.
Agus Tebai