
NABIRE – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua Tengah menggelar kegiatan kampanye bertajuk “Kampanye Bahaya PIMS & HIV/AIDS bagi Remaja”Bertempat di Aula SMP Negeri 2 Bumi Wonorejo Nabire, Rabu (19/11/2025) pagi.
Kegiatan ini digelar dalam rangka menyambut Hari AIDS Sedunia 2025 yang jatuh pada 1 Desember mendatang.
Sebanyak 70 siswa perwakilan kelas 7, 8, dan 9 hadir mengikuti sosialisasi yang berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 12.05 WIT. Acara dibuka langsung oleh Leonardus O. Magai selaku Sekretaris Panitia HAS 2025 mewakili KPA Provinsi Papua Tengah, dan disambut oleh Yohanis Agian, S.Pd., Wakasek Humas SMPN 2 Nabire.
Dalam sambutannya, Yohanis Agian menyampaikan keprihatinan atas tingginya angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Nabire. “Data menunjukkan Nabire memiliki jumlah kasus tertinggi di Provinsi Papua Tengah, yaitu 10.824 kasus, dan mayoritas menimpa kelompok usia produktif, termasuk remaja dan dewasa muda,” ujarnya.
Sementara itu, Leonardus O. Magai mengajak seluruh siswa untuk mulai menjaga diri sejak dini.“Jangan malu memeriksakan diri ke puskesmas terdekat jika merasa ada yang tidak nyaman pada tubuh. Deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa,” pesannya.
Materi utama disampaikan oleh dr. Benediktus Renald Kayame, Kepala Divisi Sosialisasi dan Kampanye KPA Provinsi Papua Tengah.
Dalam penyampaian yang interaktif dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami remaja, dr. Renald menjelaskan cara penularan IMS dan HIV/AIDS, membedakan mitos dan fakta, serta langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan sehari-hari.
Kegiatan ini sejalan dengan tema Hari AIDS Sedunia 2025, baik global “Overcoming Disruption, Transforming the AIDS Response” maupun nasional “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV”. Para siswa juga diajak menjadi “agen perubahan” dengan menyebarkan informasi yang benar kepada teman sebaya dan keluarga di rumah.
“Kami berharap setelah kegiatan ini, adik-adik tidak hanya tahu bahayanya, tapi juga berani melindungi diri dan orang lain dari ancaman HIV/AIDS,” tutup dr. Renald di akhir sesi.
Acara ditutup dengan pembagian leaflet edukasi dan foto bersama. KPA Provinsi Papua Tengah berencana melanjutkan kegiatan serupa ke sekolah-sekolah lain di wilayah Papua Tengah dalam rangka memperkuat pencegahan HIV di kalangan remaja.





















