Oleh : Ibrahim Peyon
1. Ras hitam Pioner Peradaban Dunia
Bangsa kulit hitam dari ras Hamit berasal dari Afrika utara menduduki seluruh cekungan Meditarean, dan membangun berbagai kerajaan-kerajaan tua di daerah-daerah itu. Mereka bangsa pertama menemukan dan membangun peradaban di dunia antara lain: (1). Kerajaan Mesir di bangun orang Mesir dan Berber dari bangsa-bangsa kulit hitam. (2). Kerajaan Babilonia yang dibangun oleh ras kulit hitam yang disebut Assiria, bangsa ini adalah asal dari Tera ayahnya Abraham dalam sejarah Alkitab yang menurunkan orang Yahudi. (3). Kerajaan Persia didirikan oleh orang Persia, ras Hamit yang berkulit hitam. (4). Kerajaan Yunani didirikan dan dibangun oleh orang Palasgia, ras Hamit yang berkulit hitam. (5). Kerajaan Roma dirikan oleh orang Tyrrhenia dan Tuska, ras Hamit yang berkulit hitam.
Kerajaan-kerajaan milik orang-orang kulit hitam ini kemudian diinvasi dan diokupasi oleh orang-orang Arya, yang menjadi leluhur dari orang-orang Eropa, Asia Barat dan India. Kampung halaman orang Arya ditempati di pegunungan Himalaya barat, di sebuah lembah bernama Hindu Kush dekat Afkanistan, di situ hidup sebuah ras bernama Ari, kemudian berubah menjadi Arya. Ras ini hidup dikelilingi oleh pegunungan yang menjadi tembok raksasa, dan mereka tidak tahu peradaban, tidak tahu garam, tidak tahu laut, tidak tahu hidup di kota-kota. Mereka hidup berkelompok di kampung-kampung kecil dan terpisah, mereka adalah para pendaki gunung dan mengenderai kuda, populasi mereka sangat banyak.
Pada masa kejajahan kerajaan Babylonia, orang Assiria bangsa kulit hitam itu mulai memperluas pengaruh kekuasaan mereka melalui perdagangan, ke Asia dan Eropa timur di laut hitam, ke jalur cekungan laut Meditetarian, melalui jalur perdagangan itu orang Arya masuk dan invansi kerajaan Babylonia, kemudian kerajaan Persia, Kerajan Yunani, dan kerajaan Roma. Ras Arya itu terus invasi dan menduduki daerah-daerah bangsa-bangsa kulit hitam itu, mulai dari sungai Efrat, Tigris, lembah Mesopodamia, Persia, Irak selatan, Siria, Turki Selatan, Yunani, Italia, daerah-daerah orang Iberian di sepanjang semenanjung Eropa yakni Spanyol, dan Portugal. Di mana daerah mulai dari batas lembah Efrat dan Tigris sampai Portugas adalah daerah milik bangsa-bangsa kulit hitam. Di masa Neolitikum bangsa-bangsa kulit hitam itu juga menduduki di Jerman Selatan dan Tengah karena itu orang Jerman Selatan disebut Bavarian, berarti tanah orang kulit hitam, bangsa kulit hitam juga menjadi pioner menduduk Beritania dan Irlandia.
Daerah-daerah milik orang kulit hitam ini diinvasi dan dikolonisasi oleh orang Arya yang berkulit putih, kemudian mereka melakukanAryanisasi yang disebut Hellenisasi pada abad pertengahan. Selama orang Arya menduduki bangsa-bangsa kulit hitam itu, dengan misi Hellenisasi itu mereka memusnahkan dan memarginalisasi penduduk asli kulit hitam, mengusir mereka keluar dari kota-kota dan pusat kerajaan mereka, menghapus dan menghilangkan sejarah, budaya dan peradaban mereka bangsa-bangsa kulit hitam itu, lalu diganti dengan identitas bangsa Arya yang berkulit putih, pada periode ini para imuwan disebutkan “masa kegelapan”.
Pada akhir abad pertengahan orang-orang Arya itu masuk ke India dan mencaplok wilayah itu yang sebelumnya dikuasai orang-orang kulit hitam. Mereka menerapkan Hellenisasi dengan cara menghapus semua identitas orang kulit hitam, dibunuh dan diusir dari daerah mereka, ambil alih kota-kota yang dibangun orang kulit hitam, dan ditetapkan aturan untuk tidak boleh menghormati orang kulit hitam atau hanya boleh menghormati orang kulit merah.
2. Ras hitam Pioner Penakluk Dunia.
Dalam teori Evolusi manusia berasal dari Afrika, jika kita terima teori ini benar maka Manusia pertama penakluk dunia bagian selatan adalah manusia kulit hitam. Leluhur orang-orang kulit hitam itu menduduki Afrika, kemudian keluar sebagai migran pertama ke seluruh cekungan Lautan Mediteranian bagian utara dan selatan sampai ke barat di Spanyol, Portugal, seluruh Eropa Selatan, masuk Jerman Selatan dan Tengah dan sampai Britania dan Irlandia.
Perbatasan bangsa-bangsa kulit hitam benua Asia adalah sungai Efrat dan Tigris, dan lembah Mesopodamia, seluruh India, Seluruh kepulauan Andaman, seluruh Asia Tenggara, seluruh kepulauan Indonesia dan Filipina, seluruh Pasifik, Australia, Selandia Baru, dan Tasmania.
Seluruh wilyah ini telah ditaklukan dan dikuasai oleh orang-orang ras kulit hitam dan rambut keriting sebagai pioner dunia. Berbeda dengan bagian utara planet bumi ini yang dikuasai oleh ras kulit kuning atau Asia. Daerah-daerah yang dikuasai dulu itu diinvansi oleh ras-ras Asia dan bangsa-bangsa Arya. Wilayah mulai dari Andaman, Malaya, kepulauan Indonesia sampai ke Filipina diinvansi oleh bangsa-bangsa Melayu dari Tibet dan Indo-Cina dan mengubah menjadi daerah Asia atau Melayu. Target terakhir bangsa Melayu Indonesia adalah Melayunisasi atau Jawanisasi New Guinea, yang saat ini menduduki dan menjajah bangsa ini. Bila bangsa Melayu yang rasis dan ekspansionis ini tidak diusir segera maka Papua akan menjadi basis bangsa Melayu untuk invasi seluruh Melanesia.
Sedang ras Eropa sebuah ras yang baru muncul di muka bumi ini, di mana ras ini berasal dari pegunungan Himalaya barat, di lembah Hindu Kush, dekat Afkanistan. Tetapi, ras ini muncul dengan agresif, kemampuan ekspansif, kemampuan intelektual tinggi, migrasi dan naluri pencuri atau merampas tanah-tanah bangsa lain sangat tinggi.
3.Expansi dan okupasi era modern.
Bangsa-bangsa dari keturunan ras Arya yang kini disebut bangsa kulit putih Eropa ini, setelah berhasil mencaplok dan menduduki negara-negara kulit hitam di Timur tengah, dan Eropa Timur sampai di Inggris, mereka mulai ekspansi menduduk Afrika, Asia, Pasifik, dan Amerika. Mereka telah menduduki seluruh Afrika tetapi bangsa Afrika berhasil mengisir dan menjadi negara-negara merdeka.
Keturunan ras Arya atau Eropa ini juga telah menduduki seluruh wilayah Asia tetapi semua telah diusir dan negara-negara Asia sudah merdeka dan bebas.
Eropa juga pernah menduduki dan menjajah negara-negara Pasifik tetapi sebagian negara-negara Pasifik sudah mereka, dan sebagian lain masih pendudukan Eropa. Terutama Australia, Selandia Baru, Kanaky, Prancis Polinesia, sedang Papua dijajah kolonial Indonesia, ras Melayu.
Bangsa-bangsa Eropa keturunan Ras Arya itu juga masih menduduki dan menjajah orang-orang Indian di benua Amerika. Kemudian bangsa-bangsa Eropa itu memperlakukan rasisme terhadap orang kulit hitam di Amerika, negara yang diklaim sebagai negara modern, demokrasi, dan super power itu.
Kemarin kami dengar bahwa negara-negara kulit hitam telah mengajukan draf resolusi di PBB, di mana dalam draf resolusi itu menyatakan negara-negara eks-kolonial harus bayar ganti rugi tentang semua pembunuhan, perdagangan dan berbudakan manusia, perampasan ekonomi selama pendudukan. Bila resolusi ini lolos dalam sidang umum PBB september 2020, apakah negara-negara Eropa itu mampu membayar semua ganti rugi ini? Bila suatu saat Papua sudah merdeka, membawa Indonesia ke pengadilan internasional untuk menuntut semua kerugian di tanah Papua hari ini, apakah Indonesia mampu membayarnya?
4. Bangsa Papua butuh waktu hanya 50 tahun sudah mencapai peradaban.
Kita belajar dalam berbagai literatur, bangsa-bangsa di Eropa dan Asia termasuk Indonesia membutuhkan waktu beradad-abad lamanya untuk mencapai tingkat peradaban manusia seperti sekarang ini. Mereka butuh proses yang panjang dengan melewati berbagai tahap-tahap perkembangan manusia seperti tahap paleolitikum atau zaman batu, tahap neolitikum, zaman logam, zaman besi, dan zaman modern, dan zaman milenium sekarang ini.
Hal ini terjadi karena kemampuan intelektualis kita, kemampuan intelektual warisan genetik, dan kemampuan imun dari makanan asli kita. Dalam sebuah studi tentang imun yang dilakukan oleh beberapa ahli gabungan dari Amerika, Inggris, Kanada dan Singapur telah menemukan imun sangat spektakuler, bahwa beberapa sampel imun orang Papua mencapai 80-95 persen, di mana presentase ini jauh lebih tinggi dari negara-negara modern yang dapat mencapai 80-90 persen rata-rata. Imun orang Papua ini dapat diperoleh melalui makanan-makanan lokal, daging babi, betatas, talas, buah mereka, ikan, sagu, buruan dan jenis makanan lokal lainnya.
Orang-orang tua kami baru mengenal 50 tahun lalu tentang peradaban modern ini, setelah kita baru saja mengenal peradaban modern, Indonesia caplok negara kami, menduduki dan menjajah kami sampai sekarang. Meski pun kami berada dibawah kolonialisme Indonesia, bangsa Papua telah mampu mencapai peradaban modern ini sama dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Banyak orang Papua telah mencapai Pendidikan tinggi, penerbang, pelaut handal, diplomat top, ahli teknisi, ahli computer, dokter dan perawat handal, para birokrat top dan politisi terkemuka. Kami mencapai tingkat peradaban ini membutuhkan waktu hanya selama 50 tahun, berbeda dengan bangsa-bangsa lain yang membutuhan puluhan abad atau bahkan ribuan tahun.
Kerena loncakan tajam itulah, profesor Jared Diamond menulis bukunya, The World untel Yesterday. Dalam buku ini ia membandingkan dalam kunjungan pertama di Pulau ini tahun 1964 dengan kedatangan terakhir tahun 2006. Ia menulis satu perbedaan yang sangat tinggi dan luar biasa diantara orang-orang pegunungan yang pertama kali melihatnya tahun 1964, dengan terakhir tahun 2006, ia menceritakan seorang pilot menggandeng kakeknya yang pertama kali naik pesawat tahun 2006, dimana sang pilot itu adalah cucunya yang menerbangkan pesawat itu.
Hal ini terjadi karena kemampuan intelektualis kita, kemampuan intelektual warisan genetik, dan kemampuan imun dari makanan asli kita. Dalam sebuah studi tentang imun yang dilakukan oleh beberapa ahli gabungan dari Amerika, Inggris, Kanada dan Singapur telah menemukan imun sangat spektakuler, bahwa beberapa sampel imun orang Papua mencapai 80-95 persen, di mana presentase ini jauh lebih tinggi dari negara-negara modern yang rata-rata mencapai 80-90 persen. Imun orang Papua ini dapat diperoleh melalui makanan-makanan lokal, daging babi, betatas, talas, buah mereka, ikan, sagu, buruan dan jenis makanan lokal lainnya.
Studi tentang kegebalan spesifik-spesies terhadap bayi, ana-anak dan orang dewasa dari berbagai usia dan gender dilakukan di dataran tinggi Papua New Guinea tahun 2006, di pantai utara Madang tahun 2004, dan di Provinsi Sepik Timur tahun 2006, dan juga di Jayapura sebuah studi komparasi antara daya tahan tubuh atau imunitas terhadap malaria antara penduduk asli dan transmigrasi Jawa. Studi di provinsi Highland tahun 2010, dalam studi-studi ini membuktikan daya tahan tubuh orang Papua rata-rata tinggi, mereka memiliki sistem imun spesifik-spesies empat lapis terhadap serangan malaria dan sejenis penyakit lain, tetapi rentan terhadap paru-paru dan pernapasan. Oleh karena itu, Papua New Guinea ditetapkan sebagai masa depan sistem imunitas dunia, dimana saat ini sedang kembangkan studi-studi ilmiah melalui berbagai penelitian.
Kita memiliki tingkat presentase Imun seperti ini, dapat membuktikan ketahanan daya tubuh kita, dan kecerdasan otak dan intelektualitas kita. Kita saat ini masih dibawah penjajah Indonesia, tidak memiliki akses yang baik tentang layanan pendidikan, kesehatan, makanan, perumahan, perdagangan dan ekonomi, hubungan dengan dunia luar, teknologi dan informasi. Tetapi, kami mampu mencapai tingkat peradaban hanya dalam waktu 50 tahun.
Saya membayangkan, bagaimana bangsa Papua ini akan mencapai kemampuan setelah Papua merdeka? Saya sangat ingin melihat dan menyaksikan perkembangan dan kemajuan bangsa papua itu setelah merdeka. Saya yakin bangsa kami akan mengalahkan bangsa eks-kolonial kami oleh generasi masa depan bangsa kami.***