Beranda News Pelantikan dan Raker Perdana IAI Di Papua Tengah, Tonggak Sejarah Daerah

Pelantikan dan Raker Perdana IAI Di Papua Tengah, Tonggak Sejarah Daerah

463
Foto bersama ketika usai pelantikan IAI Papua Tengah di Aula RRI Nabire (Foto: Musa/PapuaLives)

NABIRE — Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Papua Tengah resmi menggelar pelantikan dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) perdana [12/04/2025] Bertempat di Aula RRI Nabire. Dengan tema “Empower One Another: Satu Komitmen untuk IAI yang Produktif dan Inovatif”, pelantikan berlangsung semarak, diiringi tarian daerah dan partisipasi apoteker dari berbagai kabupaten/kota, baik secara langsung maupun daring.

Kegiatan ini menjadi tonggak sejarah bagi terbentuknya organisasi profesi apoteker di Provinsi baru hasil pemekaran administratif.

Dihadiri oleh Wakil Ketua Pengurus Pusat IAI, Drs. Nasrudin, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Provinsi Papua Tengah dr. Agus, M.Kes, CH.Med, CHt., Kepala Loka POM Mimika, Ketua PD IAI Papua dan Papua Tengah, serta perwakilan pengurus cabang dari Mimika, Nabire, dan Intan Jaya.

Wakil Ketua IAI Pusat dalam sambutannya menekankan bahwa organisasi profesi harus menjadi tempat aman dan solid bagi anggotanya.

“Organisasi ini adalah rumah kita. Tujuannya bukan hanya untuk profesionalisme, tapi juga kesejahteraan dan keberlanjutan kerja anggota,”kata Nasrudin (12/04/2025) kutip media ini.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Papua Tengah dr. Agus kesempatan itu dirinya menyoroti tantangan nyata di lapangan, terutama keterbatasan jumlah apoteker dan distribusi yang belum merata.

“ Dari delapan kabupaten, baru tiga yang punya pengurus cabang IAI. Apoteker masih banyak terkonsentrasi di kota, padahal wilayah pegunungan dan pesisir juga butuh pelayanan,” tegas dr. Agus.

dr. Agus juga mendorong sinergi lintas sektor, termasuk kolaborasi antara IAI, Dinas Kesehatan kabupaten/kota, dan institusi pendidikan untuk mendukung pendistribusian tenaga farmasi. Salah satu langkah strategis yang disampaikan adalah afirmasi untuk Orang Asli Papua (OAP) di bidang kesehatan.

“Siapa lagi yang akan melayani kalau bukan kita sendiri? Sekolahkan OAP agar mereka kembali dan mengabdi di kampung halamannya. Program tak perlu banyak, tapi harus berdampak, prioritas utama saat ini adalah memastikan seluruh Puskesmas tetap buka dan berfungsi sesuai Standar Pelayanan Minimal  SPM”pintanya.

Acara ditutup dengan foto bersama, penyerahan plakat, menyanyikan lagu Tanah Papua, dan sesi coffee break dalam suasana akrab. Pelantikan ini juga diharapkan menjadi awal dari sinergi kuat dalam membangun IAI Papua Tengah sebagai organisasi yang solid, responsif, dan berkontribusi nyata terhadap pelayanan kesehatan di tanah Papua.

Musa Kedeikoto

📰 GOOGLE NEWS