Jayapura,Pertemuan Lintas Sektor Sosialisasi Kampanye Campak Rubella Fase II Provinsi Papua tahun 2018 telah berlangsung di hotel Grand Abe Jayapura Papua pada Selasa (05/06/2018) dengan satu hati pemerintah berkomitmen siap memberantas atau mencegah Campak dan Rubella di Papua.
“Pemerintah provinsi Papua dalam hal ini Unicef perwakilan Papua dan Papua Barat berkomitmen untuk memberantas atau mencegah campak dan Rubella yang terjadi di Papua karena didugah 1 juta orang anak berumur 9 tahun tengah mengalami campak buruk yang enggan terjadi pada tahun 2017 lalu sehingga untuk mengantisipasi kemingkian akan terjadinya campak buruk tersebut, unicef akan memberi sport atau dukungan yang penuh serta dapat diharapkan akan menyukseskan kampanye ini kelak supaya bisa mencegah,”kata kepala dinas Unicef perwakilan Papua dan Papua Barat Ibu Monica Nielsen kepada awak media di Jayapura.
Menurutnya, Papua dalam tantangan dan kesulitan yang amat berat tetapi karena membangun komunikasi, koordinasi yang baik antar sesama institusi sehingga lantaran bisa berhasil.
“Papua mengalami tantangan yang cukup berat serta multi kesulitan yang tengah merasakan masyarakat Papua terhadap kondisi campak dan Rubella yang dapat terjadi di beberapa daerah di Papua terhadap anak sehingga mulai membangun komunikasi serta koordinasi yang baik maka akan berhasil mengatasi semua ini untuk masa depan generasi emas,”jelasnya.
Dukungan Unicef berupa teknis kepada pemerintah daerah provinsi Papua dan pemerintah kabupaten, dirinya akan berupaya membangun komunikasi via beberapa jenis media diantaranya media online, cetak maupun eletronik pula akan membantu dinas kesehatan provinsi Papua utnuk menyusun strategi dengan harapan beri reporting hasilnya namun pelaporannya bersifat SMS sehingga untuk melihat hasilnya dengan Real Time via web yang sudah sedang dilingkan untuk penyediaan sistemnya.
“Iya, agar supaya kepala dinas bisa dapat melihat kemajuannya dari hari kehari dan jam ke jam mengenai campak tersebut, pada hari pelaksana pula disisi teknis kami akan membantu kesiapan dinas kesehatan provinsi Papua agar bisa melaksanakan kampanye ini dengan baik. Untuk mengecek kesiapan logistiknya jadi intinya dukungan teknis bantuan advokasi, sosialisasi, komunikasi dan bantuan dari sisten untuk system untuk laporan,”babarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan provinsi Papua dr. Aloius Giyai M.Kes mengatakan, kasus Campak dan Rubella benar terjadi dibeberapa daerah di Papua tetapi tidak parah. Karena, dengan mobilisasi serta perubahan-perubahannya yang sudah sedang laksanakan ini, anak bangsa siap mencegah dengan cara akan melakukan imunisasi terhadap 1 juta anak di Papua.
“Diluar Papua, di Pulau Jawa sudah melakukan imunisasi masal namun khususnya di Papua pemerintah provinsi melalui dinas kesehatan, kami akan targetkan akan melakukan imunisasi 1 juta anak Papua untuk mencegah penyakit tersebut, supaya kasus-kasus itu tidak akan terjadi lagi kelak. Kampanye ini merupakan program prioritas sehingga bisa dapat diwujutkan dalam setiap rumah sakit, Puskesmas, dan Posyandu yang ada di Papua secara umum dalam implementasi untuk proses pencegahan,”katanya.
Akan diadakan kampanye ini menjadi dua tahap yakni bulan Agustus ditingkat TK, SD, SMP, SMA dan bulan September menjadi prioritaskan fasilitas pelayanan umum yakni Posyandu, Puskesmas dan rumah sakit menjadi sasaran dan akan dilaksanan untuk mencegahnya. Sebanyak 394 Puskesmas akan memprioritaskan untuk ikut mencegah dengan cara ikut kolaborasi membantu pemerintah dan juga pemerintah daerah ikut pula membantu pelaksanaan imunisasi yang akan dilaksanakan di Papua dalam bulan Agustus dan bulan Septerber nanti.
Christian Degei