Beranda Birokrasi Persentasi Kekerasan Berbasis Gender Papua dan Papua Barat

Persentasi Kekerasan Berbasis Gender Papua dan Papua Barat

1456
Wasti Wabiser (kanan) Menyampaikan Sambutan Mewakili Kepala Pemberdayaan perempuan Provinsi Papua

Persentasi hasil studi kesehatan dan pengalaman hidup laki-laki dan perempuan yang dilakukan Lembaga UNDP dan BPS di Kabupaten Jayapura,Jayawijaya,Sorong dan Manokwari berlangsung di Hotel Horison Jayapura (16/01/2017) Hasil studi empat kabupaten  dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ,UP2TP2A di damping oleh USAID – BERSAMA  dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah papua dan papua barat.

Wasti  Wabiser Kepala Bidang Perlindungan Anak Provinsi Papua mewakili Kepala Pemberdayaan Perempuan dan Anak  Provinsi Papua membuka secara resmi acara dengan menyampaikan sambutan singkat

“Kita semua stakeholder pelaku kebijakan di papua dan papua barat perlu memperhatikan hal ini terima kasih kepada USAID Kinerja bersama Badan Pemberdayaan Perempuan untuk kami akan mendengar langsung hasil persentase dengan baik “ kata Wasti dalam Sambutannya

Pertemuan membahas metode penelitian dan studi kasus yang sudah dilakukan lembaga UNDP dan BPS sesuai temuan dilapangan faktor dan penyebab pemicu kekerasan

Dalam persentase tersebut hadir juga Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua ,Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura dan Lintas Sektoral yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak

Persentase tersebut diakhir dengan tanya jawab dan sharing bersama Lembaga USAID- BERSAMA dengan Lintas Sektoral Terkait Kesehatan

Disela-sela persentase Spesialis Media USAID  Fiqie Firmansyah Menjelaskan bahwa persentase hari ini akan dilanjutkan besok dilaksanakan selama dua hari mulai hari ini

“besok akan kami hadirkan pihak LSM /NGO untuk berdiskusi  kelompok secara detail tentang kekerasan perempuan dan anak “kata Fiqrie seusai kegiatan

Perlu diketahui dalam temuan kasus hampir menonjol  pada umumnya faktor adat istiadat atau kebiasaanya,akan tetapi akan didiskusikan bersama secara detail dalam penanganan faktor tersebut,seperti halnya akan dibuat semacam kampung percontohan disalah satu kampung binaan.

Fransiskus Kobepa