Jayapura,Gaya bermain Persipura mulai berubah sejak ditukangi pelatih asal Inggris Peter Butler yaitu kick and rush. Mereka bermain bukan lagi gaya samba yang selama ini dimainkan Boaz dan kawan-kawan.
Gaya samba di Persipura sebenarnya bukan sesuatu baru, sejak ditukangi mendiang HB Samsi permainan dari kaki ke kaki dan bola-bola pendek sudah biasa. Apalagi sejak Jacksen F Tiago permainan anak-anak muda Persipura semakin padu hingga beberapa kali bisa juara.
Memang seperti yang diakui Jacksen F Tiago bahwa untuk membentuk suatu tim solid bukan pekerjaan mudah dan gampang. Pasalnya di Indonesia tidak semua klub mengontrak pemain dan pelatih selama beberapa tahun hampir satu musim saja.
Buktinya keberhasilan Persipura selama ditangani Jacksen F Tiago butuh waktu enam tahun dan bukan setahun atau dua tahun. Keberhasilan Jacksen F Tiago mulai kelihatan sekarang ini di Barito FC memasuki tahun kedua di Ligue 1 2018, Barito Putra sudah memuncaki klasemen, bersaing dengan PSM Makassar memang kompetisi masih panjang tetapi Jacksen F Tiago pelatih berpengalaman dan tahu merotasi pemain.
Persipura sendiri, gagal mengalahkan PSM Makassar dengan skor imbang 1-1 di Stadion Mandala dan kalah 2-0 saat melakoni laga tandang melawan Bali United. Pelatih Persipura asal Inggris Peter Butler sendiri memohon maaf atas kekalahan ini dan berjanji akan memperbaikinya. Memang gaya pelatih Inggris berbeda tetapi konsisi tim Mutiara Hitam sendiri krisis pemain pasca kepindahan Ferinando Pahabol dan kawan-kawan ke Persebaya Surabaya.
Kompetisi masih panjang dan tinggal putaran kedua lagi, tetapi kondisi Persipura harus berubah taktik dan gaya permainan. Selama masih memakai gaya bermain Inggris kick and run dan mulai meninggalkan gaya sama alias tiki-taka Papua kekalahan akan terjadi Persipura cukup menjaga klasemen jangan sampai masuk arena degradasi.(*)
goalpapua/red