Beranda News Persoalan Uncen,Mahasiswa Bertemu DPRP

Persoalan Uncen,Mahasiswa Bertemu DPRP

1364
Penyerahan Pernyataan sikap mahasiswa
Penyerahan pernyataan sikap mahasiswa Uncen kepada anggota DPRP bidang Pendidikan Eduard Kayse diruang kerjanya ( Foto:Musa Boma)

 

Jayapura,Mahasiswa Universitas Cenderawasih (UNCEN) menemui Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Bidang Pendidikan, Delegasi mahasiswa yang dipimpin oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiwa FISIP Uncen Yally Wenda dan Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Teknik Paulus Magai didampingi beberap aktivis mahasiswa Uncen, menyerahkan pernyataan sikap terkait penerimaan mahasiswa baru harus diprioritaskan OAP dan menolak system pendaftaran Online serta pembungkaman ruang demokrasi lingkungan kampus Uncen oleh aparat kepolisian pertemuan berlangsung. dikantor DPRP, Kamis (09/06/2016), Siang

Delegasi mahasiswa diterima dengan baik oleh Anggota DPR Papua Bidang Pendidikan yang diwakili oleh Bapak Eduard Kayse di ruang kerjanya lakukan pertemuan terkait persoalan dikampus Uncen dan dalam pertemuan “Eduar mengatakan aspirasi dari adik-adik mahasiwa kami terima dan kami lakukan pertemuan internal dalam komisi lalu akan kami pertimbangkan juga tetap akan koordinasi bersama pihak Uncen dan Pemerintah Provinsi Papua untuk mencari resolusi terbaik”.

Kayse juga berpesan mahasiswa kalau ada persoalan dengan Pendidikan jangan palang kampus tapi datang ke DPRP disini untuk sampaikan apa yang menjadi masalah di kampus supaya kita bicara bersama karena ini juga bagian dari tugas kami DPRP Bidang Pendidikan”.

Ketua BEM Fisip Yally Wenda kami tetap akan kawal aspirasi yang kami perjuangan ini lembaga Uncen hari ini berpikir kami diam namun tidak sedang mencari langkah-langkah untuk bisa temukan resolusi yang tetap atas persoalan Uncen ini, langkah pertama yang kami lakukan ialah sementara pertemuan dengan pihak DPRP dan sudah serahkan pernyataan sikap sudah ditangan DPRP Bidang Pendidikan

“Kalau pihak Eksekutif, Legislatif, dan Lembaga Universitas Cenderawasih tidak bisa menyelesasikan persoalan ini berarti kami siap bahwa dan selesasikan dihadapan Menteri Pendidikan di Jakarta” Tegas Yally

Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Teknik Paulus pernyatakaan sikap ini salah satu langkah yang kami südah lakukan untuk penyelesaian masalah ini dan DPRP harus respon baik karena masalah Uncen adalah masalah rakyat papua dan akan menjadi sorotan Internasional, Rektor Uncen harus menjawab tuntutan kami mahasiswa kalau tidak nanti akan proses perkulian akan terganggu”.

Koordinator Aksi delegasi mahasiswa Feredy Waliangge diminta Rektor Uncen mampu menyelesasaikan atas masalah ini sudah kami desak sejak tanggal 22 Mei tetapi pimpinan lembaga Uncen baik Rektor, Pembantu Rektor III dan jajaranya tidak pernah ada respon positif a tuntutan kami mahasiswan dan menduga pihak lembanga sedang piara masalah ini padahal bisa selesaikan dalam internal kampus sampai bisa mengizingkan aparat masuk dalam kampus ini sungguh sangat mencederai UU Otonom kampus karena pihak aparat mereka merusak dua pintu utama di kampus Uncen Waena hingga saat ini kedua pintu itu masih dalam keadaan rusak jelas-jelas aparat sudah mencederai Otonom kampus
“Kapolda Papua harus memberikan pemahaman dan pendidikan yang baik terhadap aparat kepolisisn yang selalu masuk di arena kampus setiap kali ada kegiatan aksi dari mahasiwa”.

Kami mahasiswa meminta kepada lembaga Uncen pertama memperioritaskan anak-anak asli Papua masuk dikampus Uncen karena Uncen hadir untuk orang Papua bukan untuk orang luar papua berdasarkan UU Otonomi khusus, Kedua tes sistem online yang sudah pernah dilakukan oleh Uncen banyak anak-anak asli Papua yang belum mengikuti meminta pihak lembaga Uncen untuk meperpanjangkan waktu pendaftaran anak-anak Papua dari pelosok-pelosok, pedalaman dan pulau-pulau mereka belum mengikuti tes sistem online karena akses tidak bisa memungkinkan” Tegas Waliangge

Musa Boma