Jayapura,Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Jayapura Santus Efrem mendukung penuh ajakan Gubernur Papua soal penanaman Kopi bagi masyarakat Papua karena di lihat Papua memiliki potensi tanah yang subur. Tanaman apa saja bisa subur dan segar termasuk kopi.
PMKRI juga melihat akhir ini kreatifitas masyarakat papua untuk bekerja kebun, sudah mulai menurun karena tekanan berbagai faktor yang menghimpit masyarakat untuk berpikir kreatif dan membaca peluang ekonomi kini semakin menurun. Kita juga bisa belajar dari negara luar indonesia “Seperti di Papua Nugini (PNG), contohnya kalau orang yang tak punya kopi dianggap orang miskin hal ini diugkapkan Benidiktus Bame Ketua PMKRI Cabang Jayapura kepada media ini (31/10/2018) siang.
Lanjutnya, Langkah strategis Visi dan Misi Gubernur papua dalam hal ini “Lukas Enembe” terkait Papua bangkit Mandiri dan sejatera yang berkeadilan di setiap bidang termasuk bangkit dan mandiri di bidang ekonomi harus ada kebijakan khusus demi kesejateraan masyarakat papua.
“gemar tanam kopi, juga bagian dari pengembangan ekonomi masyarakat papua sehingga masyarakat jangan di manja artinya, jangan mengantungkan hidup dengan dana Otsus, atau dana Desa 1 Miliar. Hal ini akan membuat ketergantungan akhinya masyarakat merasa malas untuk berkebun dan lain-lain” Katanya lagi.
Jika pemerintah mendorong benar mendorong masyarakat, lebih khusus petani, dapat memiliki penghasilan tetap secara turun dan temurun. Artinya, kebun pertanian yang ditanam itu dapat diwariskan kepada anak cucunya, berati kebangkitan dan kemandirian secara langsung berkembang dengan sendirinya.
Papua ini Potensi yang besar sumber daya alam yang berlimpah, alam sudah sediakan semuanya untuk masyarakat papau. Hanya kreatifitas kita yang harus di tunjukan bahwa kita juga bisa menanam kopi. kopi papua juga sudah tersebar di luar negri dan ini bisa menjadi motifasi bagi petani untuk menanam kopi.
PMKRI mempunyai usulan semoga menjadi pertimbangan Bapak Gubernur Papua
1). pemerintah provinsi Papua harus memberikan Perhatian khusus bagi petani yang menanam kopi dengan memberikan bantuan
2). pemerintah juga bisa membuat regulasi yang mengatur soal kopi dengan tariff harga serta pasar khusus distribusi Kopi
PMKRI juga menghimbau masyarakat agar terus membaca peluang ekonomi di papua sehingga, kesempatan yang ada manfaatkan sebaik mungkin sehingga anak cucu kita kelak nanti akan melanjudkan serta terus melestarikan budaya tanam kopi di bumi cenderawasih tercinta ini.
Sebelumnya Gubernur Papua Lukas Enembe mengajak masyarakat di bumi cenderawasih, lebih khusus yang tinggal di wilayah pegunungan agar gemar dan rajin menanam kopi, demi meningkatkan perekonomian keluarganya.
“Seperti di Papua Nugini (PNG), orang yang tak punya kopi dianggap orang miskin. Sehingga diwajibkan untuk minum kopi. Kalau tidak punya kopi dikucilkan. Makanya, saya ajak masyarakat Papua untuk gemar tanam kopi, demi menambah penghasilan guna menghidupi keluarganya,” terang Lukas di Jayapura beberapa waktu lalu.
Menurut Enembe, yang perlu didorong saat ini adalah bagaimana masyarakat, lebih khusus petani, dapat memiliki penghasilan tetap secara turun dan temurun. Artinya, kebun pertanian yang ditanam itu dapat diwariskan kepada anak cucunya.
“Sehingga dengan begitu, pertanian kopi itu bisa terus dikembangkan oleh anak cucunya di masa mendatang. Makanya, kita dorong masyarajat di daerah gunung harus tanam kopi. Kalau pesisir mungkin tanam kakao untuk menghasilkan coklat. Nah, wilayah selatan Papua mungkin tanam padi dan karet. Dan tanaman itu harus jadi tanaman tetap masyarakat,” imbau dia.