
JAYAPURA – Organisasi Rumpun Pelajar, Mahasiswa Siriwo, Mapia, Piyaiye, Topo ,Wanggar (RPM-Simapitowa) kota studi Jayapura menggelar jumpa pers menolak pembangunan Infrastruktur Jalan. Trans – Nabire – Menou hingga Mapia di kabupaten Dogiyai. Mereka melihat adanya pemekaran enam Provinsi di Papua, tentu akan menggangu eksistensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah Simapitowa.
” Atas dasar itu, kami RPM-Simapitowa di Jayapura dengan tegas menolak perencanaan pembangunan Jalan.Trans – Nabire – Menou hingga ke Mapia.” Diungkapkan, Oktopianus Petege, Ketua RPM-Simapitowa Jayapura, Sabtu [11/05/2024] kepada media papualives.com.
Pihaknya juga meilihat, Jalan Trans sudah ada untuk menuju ke Dogiyai. Kami menduga, pembangunan infrastruktur Jalan trans tembus Nabire – Mapia, kabupaten Dogiyai dinilai ini ada kepentingan lain.
” Kami juga dengan tegas menolak rencana pemekaran mapia raya yang sudah diagendakan dengan alasan sumber daya manusia belum siap. Terlepas dari itu, juga menolak segala bentuk perusahaan yang masuk ke wilayah Simapitowa. Perusahaan hanya merusak kehidupan masyarakat serta merusak hutan yang masih tersisa.”tegasnya.
Hal senada juga disampaikan, Donatus Boga salasatu Pembina RPM-Simapitowa Jayapura dirinya mendukung apa apa yang disampaikan RPM-Simapitowa Jayapura.
” Perusahaan tidak bisa menjamin hidup justru alam yang dikuras habis.”jelas Donatus
Dalam konfrensi pers, Ada 3 point penting tuntutan penolakan mereka sebagai berikut yakni ;
1. Dengan tegas kami menolak pembukaan Jalan.Trans Nabire – Menou -Mapia dengan alasan Jalan.Trans sudah ada. Jika di buka tentu ini akan mengancam eksistensi sumber daya alam (SDA)
2. Kami juga dengan tegas menolak pemekaran kabupaten Mapia Raya dengan alasan sumber daya manusia (SDM) yang belum siap, serta menjaga terjadi konflik horizontal antar marga di wilayah Mapia.
3. Kami juga menolak segala bentuk perusahaan yang masuk di wilayah Simapitowa dengan alasan apapun. Jika perusahaan masuk akan mengancam sumber daya manusia alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM)
Kesempatan itu, RPM- Simapitowa Jayapura menyampaikan point tuntutannya. Mereka juga mengancam bahwa apabila ketiga point yang dilayangkan itu tidak di respon, maka pihaknya akan turun melakukan aksi besar-besaran di kota Nabire – Provinsi Papua tengah.
Minggi Dogomo