Bintuni , Dalam kunjungan yang dilakukan oleh ketua Komisi B DPRD Teluk Bintuni Sonya Larwuy, wakil ketua Komisi B Markus Maboro, anggota Komisi A H. Nurdin, dan anggota Komisi C Ch. Idorway ke kapal Bintuni Sehat sebagai rumah sakit “apung” yang dioperasikan Dinas Kesehatan Teluk Bintuni, ditemukan minimnya fasilitas untuk tindakan operasi bedah, serta tenaga dokter spesialis.
Hal ini dikemukkan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Michael Yawan yang didampingi penanggungjawab
Dia mengungkapkan kondisi kapal yang beli namun belum difungsikan secara optimal sejak berada di perairan Teluk ini. Kapal itu lebih banyak berlabuh di pelabuhan Bintuni.
Ketua Komisi B DPRD Teluk Bintuni Sonya Larwuy mengatakan, sidak yang dilakukan atas laporan masyarakat serta petugas medis agar bisa melihat kondisi kapal Bintuni sehat yang sejak dioperasikan dibanggakan sebagai yang pertama di Papua Barat ini.
”Saya dengan teman-teman tidak punya pemikiran lain, kita jalan ini sesuai tupoksi. Ada yang sampaikan, ibu coba skali-skali turun lihat kita punya kapal. Masalah dokter kekurangan, dokter obat, itu saja,” ujar Sonya yang juga ketua DPC Partai Demokrat Teluk Bintuni itu.
Rumah Sakit Apung ini diharapkan dapat digunakan secara rutin untuk memberikan pelayanan ke distrik yang berada di daerah pesisir. Namun selama ini terdapat kekurangan-keku
DMD