WAMENA – Himpunan Lahir Besar Wamena (HI-Labewa) menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke III bertempat di Aula Pilamo Hotel Wamena, Kabupaten Jayawijaya,Selasa [13/09/2021]. Dalam kesempatan itu, Samuel Pigai,S.IP terpilin sebagai Ketua Umum Periode masa jabatan tahun 2022-2025.
Musbes itu dalam rangka menjalin persatuan dan kesatuan anak-anak Labewa, serta mengangkat dan menata kembali karya para orang-orang tua perintis. Di dihadiri pengurus HI-Labewa di setiap kota dan kabupaten di Papua. Berlangsung secara daring menggunakan Zoom dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga Mubes tersebut pun di batasi pesertanya.
Kepada media ini, Ketua Umum terpilih Samuel Pigai,S.IP mengatakan akan lebih fokus pada kegiatan sosial, kemanusiaan dan membangun kebersamaan dan mengangkat kreatifitas anggota organisasi dalam berbagai bidang.
” Saya berharap dengan kepercayaan yang di berikan oleh seluruh anggota HI-Labewa maka saya akan membangun dan menjalin komunikasi serta kebersamaan untuk menjalankan program kerja.” ucapnya, Selasa [ 13/09/2021] kemarin.
Samuel menambahkan dirinya akan membentuk badan pengurus cabang di setiap wilayah yang berada anak-anak Labewa melalui musyawarah ditingkatan kabupaten nantinya.
” Pelantikan dan rapat kerja akan di lakukan dalam waktu dekat guna untuk mempercepat kerja kerja organisasi nantinya, yang utama akan di upayakan. Melegalkan Organisasi HI-Labewa yang berbadan hukum dan di daftarkan di Kesbangpol Provinsi Papua.” pungkasnya.
Sebelumnya dalam acara Pembukaan Mubes yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya, Marthin Yogobi, SH.M.Hum kesempatan itu menyampaikan Pemerintah Jayawijaya sangat terbuka untuk menerima semua masukan dan ide-ide dari Hi-labewa.
Lanjutnya, Dirinya beraharap, Hi-Labewa dapat membantu pemerintah Jayawijaya dalam mengatasi permasalahan sosial dengan tujuan pembangunan Kabupaten Jayawijaya yang lebih baik lagi.
” Kerena, Hi-Labewa merupakan satu kesatuan yang solid dan bisa menjadi orang-orang yang proaktif, tidak mudah terprovokasi dan mampu mejadi penengah penyelesaian konflik di tengah-tengah masyarakat Jayawijaya.”harapnya.