
Jayapura,03/03/2016,PAPUALIVES.COM – Sanggar seni honong Waena Jayapura dalam waktu dekat ini akan memberangkatkan 20 orang penari untuk mengikuti pentas seni budaya di kota Berlin, Jerman.
Pembina Tim Kesenian Pementasan Tari Papua, Theo Yepese mengatakan, pihaknya akan akan mementaskan tari tradisional khas Papua pesta panen (Anirey), pesta perang (Felawei) dan tari penjemputan tamu (Sia) serta memperkenalkan seni budaya asli daerah Papua kepada masyarakat eropa.
“Kedatangan kami ke Berlin Jerman adalah dalam rangka pementasan tari tradisional Papua yang tujuannya mengenalkan nama Papua ke dunia internasional. Kegiatan ini rangkaian dari festival danau sentani dan festival bahari tanah merah,” katan Theo Yepese kepada wartawan di Jayapura, Rabu (2/3).
Theo mengaku keberangkatan tim tari Papua ini difasilitasi Konsultan Pariwisata Papua Werder Bremen dan elain mempromosikan budaya asli Papua, tim ini bakal menampilkan pameran tentang Papua, budaya dengan harapan menjadikan Papua sebagai daerah destinasi (tujuan) para wisatawan manca negara.
“Karena selain tarian dan pameran, juga ada musik rakyat Papua serta asesoris seperti tifa yang akan ditampilkan, kami sudah cukup berpengalaman dengan pementasan di luar negeri dimana sebelumnya hal serupa telah kami lakukan saat menjadi tamu di negara Jepang dan Papua Nugini,” bebernya.
Direncanakan tim kesenian Papua akan bertolak ke Jakarta pada Sabtu (5/3) untuk keperluan pengurusan visa selama tiga hari, selanjutnya menuju ke Berlin Jerman dan kembali ke Jayapura 20 Maret mendatang.
“Kita mohon dukungan doanya saja dari masyarakat Papua agar pementasan di Berlin bisa berlangsung sesuai dengan harapan untuk mengenalkan Papua ke dunia internasional sehingga budaya Papua bisa lebih dikenal masyarakat luar negeri,” terangnya.
Sekretaris daerah Papua, Hery Dosinaen menyambut positif rencana tim tari asal Papua untuk melakukan pementasan di Berlin.
“Iya, Pemerintah Provinsi tidak bakal tutup mata dan akan memberikan perhatian bagi anak-anak Papua yang akan membawa harum nama tanah Papua di luar negeri,” kata Sekda (Piet)