NABIRE – Yayasan Arminah Papua butuh tenaga pengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Petra Nabire, yang menampung anak berkebutuhan khusus (ABK) ternyata masih minim tenaga pengajar. Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah SLB Petra Nabire kepada wartawan ketika usai menggelar acara HUT Disabilitas Internasional 2021 berlangsung di Pantai Nabire belum lama ini.
Dalam jumpa pers itu, Kepala Sekolah SLB Petra Nabire,Yosafat Nawipa,S.Pd menerangkan bahwa saat ini jumlah siswa didik sebanyak seratus lima puluh lebih. Dirinya mengakui masih kendala tenaga kependidikan.
“Saya bilang itu, karena satu guru dipegang satu siswa rasio perbandingan mengajarnya. Jadi kita kendala tenaga kependidikan.” Ucap Nawipa kepada awak media.
Nawipa juga jabat Ketua Yayasan Arminah Papua itu menjelaskan sekolah SLB berbeda dengan sekolah pendidikan umum. SLB itu butuh tenaga dari luar Papua.
“Tenaga Pendidik seperti SLB itu harus kita rekrut dari luar Papua dan kita kendala hanya memberikan honor kepada mereka. Sehingga sebagai kepala sekolah dan juga ketua Yayasan sering kendala.”akuinya.
Sementara itu, Terkait ketika ditanya perhatian pemerintah terhadap pendidikan SLB. Nawipa menyampaikan bahwa kini sudah pindah di Dinas Pendidikan Provinsi bukan lagi Dinas Pendidikan Nabire.
“Jadi kalau pemerintah daerah disini, kan ada anak disabilitas dan bagaimana sarana dan prasarana didaerah sini ada. Jadi harap bagaimana perhatian pemerintah daerah ini untuk memajukan pendidikan mengangkat mereka. “harapnya.*