NABIRE – Salasatu Tokoh Muda di Kabupaten Nabire menyarankan kepada pemerintah untuk syarat surat keterangan orang asli Papua (OAP) tiap seleksi yang di lakukan seharus dilaksanakan secara manual saja tanpa perlu pake surat keterangan karena bisa terjadi manipulasi data.
” Peserta seleksi datang saja ke tempat panitia seleksi saat wawancara dan tatap muka, maka itu sudah jelas akan terlihat bahwa benar benar orang asli Papua atau tidak akan jelas terlihat dengan ciri ciri setiap peserta.”kata Fransiskus [21/08/2024] juga mantan Sekretaris Generasi Muda Papua Untuk Hak-Hak Adat (Gempha) melalui via Whatshap kepada media ini.
Fransiskus juga alumni Uncen Jayapura itu menilai bahwa, setiap seleksi yang berlangsung diseluruh tanah Papua harus jelas dan sesuai mekanisme serta adil. Menurutnya tanah Papua di tujuh wilayah adat merupakan daerah Otsus sehingga proteksi yang ketat harus berjalan.
” Ini mudah sekali, peserta bisa sebut saja asal marga dan dusun/kampung akan jelas dia itu OAP. Apalagi langsung melihat ciri ciri melalui rambut , kulit dan biodata keluarganya.”jelasnya.
Dirinya menambahkan bahwa untuk garis keturunan satu kali dari ayah atau ibu, masih bisa di katakan OAP. jika lebih dari satu kali garis keturunan menurutnya sangat sulit bisa dikatakan OAP.