NABIRE – Selama Satu Tahun lebih BLUD RSUD Nabire telah melayani pasien Kartu Papua Sehat (KPS) secara gratis tanpa dana pemasukan. Diketahui bahwa dari 100 persen pasien yang berobat ada 50 Persen diantaranya adalah pasien KPS Hal itu diungkapkan Direktur BLUD RSUD Nabire dr.Andreas Pekey,Sp.PD kepada papuaLives.com,Jumat (28/05/2021) pagi tadi dari Nabire.
Dokter Pekey menjelaskan bahwa sebenarnya yang menanggung segala biaya pengobatan pasien KPS ini berasal dari Pemerintah Provinsi namun hingga satu tahun setengah ini belum ada kucuran dana KPS sama sekali.Pihaknya juga mengakui tidak ada sumber lain untuk menanggung pasien-pasien KPS.
“Dari mana sumber pendanaan untuk membeli obat, bahan habis pakai, oksigen, reagen dan makanan serta kebutuhan lainya untuk melayani pasien-pasien KPS. Tidak ada. Selama ini RSUD Nabire mengelola 50 Persen pendapatan lainnya yang bersumber dari pasien-pasien BPJS/KIS maupun pasien umum/ swasta yang bayar langsung.” urainya.
Lanjutnya, Pihaknya telah mengelola untuk berbagi kebutuhan pelayanan termasuk ke pasien-pasien KPS. Maka kondisi seperti ini dibiarkan terus maka akan berdampak tidak sehat bagi penyediaan obat-obatan maupun kebutuhan lainnya bagi semua pasien.
” Saya berharap pemda nabire atau pemda di sekitar nabire bisa ikut mengatasi masalah pasien-pasien KPS. Manajemen RSUD Nabire juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh pasien yang telah menggunakan kartu BPJS/KIS.”tuturnya kepada media ini
Selan itu,Pekey juga kini menjabat Ketua Alumni Fakultas Kedokteran (FK) Uncen Jayapura menyampaikan terimakasih juga kepada pemerintah kabupaten Nabire yang sudah membantu dalam hal pembayaran gaji,ULP,Bayar listrik, air dan kebutuhan lainya yang bersumber dari Pemda meski insentif dan honor pemda telat di anggarkan.
Adapun Pasien KPS ini berobat gratis selama satu tahun lebih. Mereka tidak hanya berasal dari Kabupaten Nabire tetapi juga berasal dari luar Nabire baik Intan Jaya, Dogiyai, Deiyai, Paniai, Teluk Windama,Waropen dan beberapa kabupaten di wilayah tengah Papua.