Beranda News Tawarkan Tiga Model Polmas Kepada Masyarakat

Tawarkan Tiga Model Polmas Kepada Masyarakat

3318

Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol. Royke Lomuwa

Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol. Royke Lomuwa

Manokwari,13/10/2015,PAPUALIVES.COM–  Guna menciptakan kondisi dan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, serta mendekatkan hubungan natra aAparat kepolsiain dan Masyarakat, Polda Papua Barat yang bekerjasama dengan IOM (Internasional Organization for Migration) menggelar Seminar sehari yang membahas tentang pembentukan Pilar Polmas (Polisi Masyarakat) dan Penentuan Model Implementasi Polmas.
Kegiatan yang digelar pada Kamis (8/10) lalu dihadiri Gubernur Papua Barat yang diwakili Asisten III Setda Papua Barat, Fransiskus Kosama, Kapolda Papua Barat, Brigjend Pol.Drs Royke Lumowa,M.M, Danrem 171/PVT , Ketua DPR, serta Ketua MRP-PB dan perwakilan dari Pemerintah Belanda.
Gubernur Papua Barat yang diwakili oleh Asisten III Setda Papua Barat, Fransiskus Kosamah menilai kegiatan ini merupakan suatu kegiatan penting yang mengingat di Papua Barat telah berada segala macam suku, agama, sehingga potensi gangguan keamanan dan ketertiban dapat terjadi kapan saja.
Untuk itu Polda Papua Barat melalui kegiatan Polmasnya ini merupakan suatu bentuk upaya yang serius dari Kepolisian untuk melibatkan Masyarakat dalam membangun keamanan dan ketertiban di Papua Barat.
“Ini juga menunjukan bahwa masyarakat dan pemerintah harus bahu membahu dan bersama sama membantu Polri melalui kemitraannya dalam menjaga keamanan dan ketertiba,”ucapnya
Sementara itu, Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Drs Royke Lumowa juga mengatakan ada tiga hal penting yang menjadi acuan aatau sebagai percontohan tentang pembentukan Polmas di Papua Barat, ketiag model tersebut disebut sebagai Model A, B dan C sesuai dengan peraturan Kapolri.
Untuk Model A yakni pendayagunaan pranata sosial baik tradisional maupun modern yaitu menitipkan peran Polmas kepada Pranata Adat dan social masyarakat kedepannya.
Sedangkan untuk Model B yakni mengintensifikasi fungsi Polri dibidang Pembinaan masyarakat, dimana peran Polmas dilakukan oleh Aparat Kepolisian, sedangkan untuk model C adalah pengembangan Konsep Polmas dari Negera-Negara lainnya seperti contoh Polisi hidup ditengah masyarakat, sehingga setiap permasalahan di tiap keluarga dapat diatas sedini mungkin sebelum menimbulkan konflik yang besar.
“Sehingga mana yang nanti dipilih, itu yang akan kami terapkan di Papua Barat ini,”Jelasnya
Sehingga diharapkan peran Polmas dalam Masyarakat dalam mendeteksi potensi-potensi konflik, sehingga setiap permasalahan tersebut dapat diatas sedini mungkin.
Dirinya juga berharap Pilar Polmas yang nanti terbentuk kiranya dapat dianggarkan dalam Anggaran Daerah baik di pemerintahan Provinsi Ppaua Barat maupun Kabupatennya.
Hari ini juga akan dilaksanakan Pendatanganan Surat Kesepakatan Bersama (SKB) Pilar Polmas tingkat Provinsi Papua Barat, dimana semua elemen baik pemerintah, Kepolisian, TNI hingga Masyarakat, LSM dan Organisasi-Organisasi secara bersamaan akan menandatangani Pilar Polmas di Papua Barat.

WiyaiNews/Admin