Jayapura, Terkait dengan isu pemekaran kabupaten baru yang namanya “PANIAI TIMUR” yang bermaksud beribukotakan di Agadide tanpa persetujuan dari semua komponen yang ada di agadide itu sendiri.
“Kami selaku Tokoh pemuda menolak dengan tegas karena sumber daya manusia (SDM) sangat tidak medukung apa lagi topografi pun sangat berdekatan sekali dengan ibukota kabupaten Paniai (induk) sangat tidak mendukung sekali, “Ujar Yakob Kobepa kepada media papualives.com di kotaraja pada petang hari Jumat, (09/11/2018) kemarin.
Kobepa mengatakan saya mewakili tokoh pemuda delapan distrik Agadide, Ekadide, Bogobaida, Youtadi, Awedia, Topiyai, Fajar Timur, dan Baya Biru denagn tegas mengatakan kita jangan minta dulu tetapi kita harus siapkan semua – semuanya dulu karena kita minta juga aturan pemerintah pusat akan berbicara bahwa banwa harus ada syarat – syarat tertentu yang harus disiapkan lebih dulu. Apakah aktor utamanya ada kelompok tertentu? kalau melalui organisasi Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Masyarakat Agadide (HIPPMMAP) se – Papua itu adalah wadah belajar dan berorganisasi bagi generasi agadide”katanya.
“Kami pemuda siap menolak langkah apapun yang akan dibuat oleh tim pemekaran sebab masyarakat setempat pun tidak menerima, mereka tidak tau apa apa jangan menghina alam serta kekayaannya yang ada di wilayah agadide. Stop mekar lagi”Katanya.
Sebelumnya hal senanda juga dikatakan Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Mahasiswi Agadide (IKAPPMMA) Jayapura, Minabukei Nakapa menyatakan penolakana pemekaran.
Menurut Nakapa, persoalan pemekaran yang mengatasnamakan kepentingan rakyat dapat mengakibatkan konflik dan transformasi sosial budaya, karena selama ini yang sering terjadi isu pemekaran hanyalah settingan elit untuk merampok kedaulatan rakyat.
“Stop pemekaran dan stop baku tipu untuk para elit. Ini adalah pernyataan rakyat kecil. Karena para elit selama ini hanya saling menipu mengatasnamakan kepentingan rakyat, seperti pemekaran di Paniai Timur”, kata Nakapa.
Yanuarius Kadepa