Beranda Daerah Ungkap Sejarah Penemuan Emas di Papua , Ini Surat Terbuka untuk PT...

Ungkap Sejarah Penemuan Emas di Papua , Ini Surat Terbuka untuk PT Freeport Indonesia

3428
0

                                                                            Nabire, 25 Agustus 2020

Kepada Yth : Vice President PT Freeport Indonesia Plaza 89, LT. 5. Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 no. 6. Jakarta 12940 Indonesia.                                                                                         

PerihalPengiriman Artikel terbuka untuk diketahui.                                                                        

SEJARAH PENEMUAN EMAS PT FREEPORT INDONESIA McMoRan

DI TANAH PAPUA

Oleh: AGUS ZONGGONAO.

SALAM BERBAHAGIA KITA SEMUA.

Sebelum kami menulis artikel ini, saya menaikan Puji dan Syukur Kehadiran Tuhan Yang Mahakuasa, atas berkat dan anugerah pelekatanNya, melalui artikel ini semua dapat dipahami sejarah penemuan Emas PT Freeport Indonesia McMoRan.

PENDAHULUAN

Sejarah membuktikan bahwa, Bangsa merupakan suatu lingkungan wilayah yang memiliki ruang khusus, di mana dalam ruang bumi itu, terbentuk ruangan yang terdiri dari makluk hidup, yang berkonsentrasi untuk mempertahankan untuk hidup di alam  itu,  yang terdiri dari  : Manusia, Flora dan Fauna.

Manusia merupakan suatu kelompok komunitas bangsa, yang amat unik diciptakanNya, sesuai keinginan oleh Yang Maha Kuasa, dengan berbagai jenis warna kulit dan berbagai jenis rambut, untuk menghiasi bumi itu, untuk menempati suatu wilayah tertentu, dengan kondisi alam tertentu, dengan sumber daya alam tertentu, dalam suatu komunikasi bahasa tertentu, dan dengan secara reproduksi atau menurunkan regenerasi tertentu, dan kemudian akan menghasilkan benda tertentu, dan menghasilkan pikiran tertentu dalam suatu wilayah itu, untuk berdinamika dan menguasainya.  Maka, nenek moyang  atau penemu memberi nama  Pulau Papua.

Sejarah merupakan ilmu atau catatan cerita, yang diturunkan sebagai ilmu dan perkembangan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian, yang pernah terjadi pada masa lampau, atau dimasa belakangan yang lalu, yang dapat diulang ceritakan kembali, dari kenyataan yang pernah terjadi itu.

Pulau Papua memang benar bumi besar, yang belum pernah dijamak oleh manusia dunia lain. Karena ke Papua sangat jauh, yang membutuhkan perjalanan waktu yang cukup lama, yang membutuhkan tenaga dan biaya besar di masa itu. Karena semua bangsa masih banyak keterbatasan, kemampuan terutama transfortasi, walaupun berkeinginan untuk mendatangi pegunungan ini. Akhirnya, beberapa kali datang turnei ke pulau Papua, memandang pegunungan-pegunungan  tinggi itu, oleh beberapa bangsa dari Eropa yaitu Inggris, Fortugis, Pransis dan Belanda, maka mulai tumbuh berkreasi untuk pergi mejelajahi di pegunungan itu.

Artkel ini merupakan suatu tulisan yang menjelaskan tentang kebajikan penulis, Bangsa Papua sebelum berhubungan dan  berintegrasi dengan Indonesia di masa lalu : “karena pernah mendengar cerita, melihat dan mengalami sendiri perkembangan wajah zaman dan pernah merasa dan menikmati, senang dan susahnya serta menderita sendiri di dalam perkembangan zaman ini”. Sehingga di bawah ini merupakan bagian-bagian yang perlu disampaikan sebagai pokok pemikiran sebagai data dan faktanya, sejak pemerintah Belanda sampai dengan pemerintahan Indonesia dari tahun 1920-an sampai tahun 1969 di atas  tanah Papua.

Mengapa saya melukiskan cerita  ini …..? karena mengalaminya sendiri. Jadi kita melihat  PT Freeport McMoRan adalah seperti laksana “Surga Kecil“ yang jatuh ke Bumi.  Presepsi pandangan umum yang selalu, ingin menggoyahkanmu dengan berbagai cara, karena rasa cemburu. Pandangan dari luar ke dalam tentu beda, dari yang dimana kita berada di dalamnya. Saling sikut dengan perbedaan Ras, Budaya dan Agama adalah bumbu beraroma politik yang merupakan hal biasa, mengapa ? karena alam sudah mengajarkan kita, dengan caranya sendiri yaitu ialah : kayu yang bersilang dalam tungku, akan menghasilkan nyala api terbaik, buat manfaatnya yang berguna, begitupun perbedaan-perbedaan ini, yang membuat atau membikin Freeport tetap jaya dan abadi untuk selamanya. Maka, kami menyampaikan bebarapa fakta dan datanya, agar dimengerti. Karena masyarakat Indonesia menilai seakan-akan bumi Papua itu, baru turun dari Langit atau Surga, sehingga masyarakat Indonesia mau merebut dan merampas segala kekayaan dengan kekerasan diluar kemampuan manusia Papua. Maka  lihat data-data di bawah ini sebagai berikut  :

DATA

Mereka sangat tidak tahu tentang isi bumi dan Gunung Puyapigu dan Mbainggelapigu (Grestber dan Erstberg), publik Indonesia yang mengatakan bahwa tidak sengaja ditemukan oleh Jean Jacques Dozy. Perlu diketahui bahwa, pada tahun 1926, telah menyerahkan sebuah benda yang mengandung batuan metasomatis, yang selalu dibawa-bawa dalam noken mereka, sejak sebelum mengenal mereka. Adalah seorang yang bernama Soalikigi Djoenggonaoe pertama mengenal Ekspeditor Belanda yang bernama : Dr. H.J.T. Beijlmeer, di pinggir Kali Uta di antara Kokonau dan Deiyai. Pada saat bertemu itu, mereka segera memberikan “Azu” dalam bahasa Moni sebagai kenang-kenangan, kebiasaan orang Gunung, bila bertemu orang baru, dan juga bersama dengan saudaranya Anthonius Emobagakigi Djonggonoe. Beliau berterima kasih dan mengatakan akan di bawa ke Laboratorium The University Of Leiden untuk diperiksa atau diteliti kebenarannya dalam laporan Beijlmeer (1938). Kemudian Anthonius di masuk sekolah di Ambon, setelah 4 tahun sekolah untuk menjadi anggota militer Belanda  tahun  1930. Hal ini merupakan suatu  kekuatan

Pada tanggal 10 Pebruari 1935, menyerahkan benda yang sama kepada Uskup/Pastor Hermans Tillemans pertama tiba di Kugapa oleh Igoemaboei Djoenggonaoe. Yang mengantar ke Kugapa oleh Soalikigi, Kigimogayakigi dan Otoldegakigi Djoenggonoe dari Modio. Ke Kugapa bermalam bersama dengan Wigamba Wagamba di rumahnya. Beliau mengatakan hal yang sama dan benda yang sama tetapi di Perguruan Tinggi yang berbeda yaitu di Laboratorium The University Of Den Haag Amosterdam di Belanda.  Hal ini merupakan suatu  kekuatan.

 Pada tahun 1930, Jean Jacques Dozy mendapat cerita dari Pilot Frets Wessel, bahwa Pegunungan Puyapigu dan Mbaigelapigu/Bainggelapa (Eksberg atau Grestberg) mengandung batuan metasomatis yang mengandung Emas, bijih besi, tembaga dan perak berdasarkan laporan yang dibuat oleh Beeijlmeer tahun 1926.  Salah, kalau ada yang mengatakan tidak sengaja ditemukan. Karena dalam bukunya Dozy mengatakan bahwa “benda yang mengandung metasomatis ini, masyarakat pribumi telah mengenalnya, namun mereka belum memberi nama dan meninggalkan tempat ini, karena suhu udara dingin yang menyerpa tubuh mereka, karena meraka mengenakan (wearing) koteka, sehingga meninggalkan tempat itu pergi”. Tahun 1936, Beliau  di fasilitasi oleh Ratu Juliana, 850 Golden dan banyak orang Kalimantan dan Maluku Korban dalam ekspedisi ini. Karena mereka lewat dari bagian selatan, tempat yang tidak ada manusia (gagal). Hal ini merupakan suatu  kekuatan

Pada tahun 1939, Jaen Jacques Dozy bermohon minta seorang Dosen, yang  menggambarkan situasi sebuah peta (Kartografer) wilayah Pegunungan tersebut. Agar  apa yang  berkeinginan yang  tersirat itu menjadi tersurat, dalam dunia penemuan. Peta di atas menunjukkan bahwa, segala dan sesuatu yang ditulis itu harus dibuktikan, maka “kepada Tuhan kita percaya ; yang bukan Tuhan harus bawa data” in God we trust. All others bring data.  Maka, The Univesity of Leiden di Belanda menugas seorang yang bernama :  Dr. Vieter de Bruijn, yang dibantu oleh tiga orang lembaga, salah satunya adalah Ir. Soekarno dan dua orang teman lainnya berasal dari Flores tiba di Paniai. Bermalam di tempat Igoemaboei Djoenggonaoe. Karena mereka tidak dapat menyelamat diri mereka bermalam di masyarakat biasa, masyarakat pasti menunjuk kepada ke Wigamba wagamba. Ekapedisi ini di mulai start dari tanggal 5 September sampai 5 Nopember 1939, melakukan ekspedisi bagian Paniai selatan (PANIAI MEER) melalui Kugapa, sampai di Baigelapa (Mbaigelapa). Setelah kembali Athonius Emobagakigi Djoenggonaoe menegaskan, untuk mencantumkan nama marganya di atas peta Paniai Meer itu, DJOENGGONOE karena wilayah kekuasaannya.  Hal ini merupakan suatu  kekuatan.

Setelah sekembalinya mereka ini dari Mbaigelapa, Mesoemuni, Mekoete, Wisel Magay diminta oleh Prof. Dr. J.P. Eyma, untuk membantu beliau memasak makanan (cookman) di Komopa, sedangkan Dari Paniai bersama dengan Prof. Dr. J.P. Eyma, Mauwakigi dan ayahnya Soalikigi Djoenggonoe mengikuti ekspedisi Paniai bagian Utara sampai di Homeyo. Beliau sebagai petunjuk jalan karena wilayah kekuasaannya. Ketika itu mereka merasakan keinginan makan daging karena selama itu mereka tidak makan daging. Mereka  menawarkan membeli babi dengan golden, namun tidak diterima masyarakat. Maka, Soalikigi membeli dengan kulit kerang.  Hal ini merupakan suatu  kekuatan.

Setelah tujuh bulan di Kugapa, pada Bulan Juli 1941, petugas masak sebagai tenaga dapur di Lembaga Boven Digoel tidak ada tenaga, maka ke tiga orang  Moni tersebut diminta untuk di bawa ke sana. Anthonius sebagai keamanan di tempat pengasingan sebelumnya, menyusul Mekoete, Mesoemuni Djoenggonaoe dan Wissel Magay sebagai cookman di Lembaga.  Mereka ini di rekomendasikan oleh Prof. Dr. J.P. Eyma, setelah ekspedisi Paniai Utara 5 Mei-5 Juli tahun 1940. Dalam bulan Oktober 1942, teman mereka yang bersama di Kugapa, pada saat Ekspedisi Paniai Selatan itu, atas nama Ir. Soekarno, tiba di sana, mereka bertemu kembali di Lembaga Boven Digoel, tempat pengasingan orang-orang Indonesia. Karena kekerabatan di kampungnya, mereka dalam perjalanan ekspedisi itu, sehingga melihat Soekarno teman akrapnya yang sedang menangis karena melihat mereka. Mendengar bahwa beliau mendapat hukuman, maka menaruh empati kepada beliau dan meninggalkan pekerjaannya, membawa lari Ir. Soekarno ke Merauke, melalui sungai Digoel dengan perahu tradisional, membayar masyarakat penduduk Boven Digoel. Mereka setelah dua hari mengikuti sungai dan di sambut oleh polisi Belanda dengan Jonson Samofa di bawa ke Mereuke. Beliau belum lama di Boven Digoel paling lama 11 hari.  Hal ini merupakan suatu kekuatan.

Hukumannya ke tiga orang ini : Mesoemuni, Mekoete dan Anthonius Emobagakigi Djoenggonoe, termasuk Ir. Soekarno, dihentikan pekerjaan dan dikirim ke Australia. Ke dua orang marga Djoenggoneoe ini dipekerjakan di perkebunan kelapa di Australia, kemudian Ir. Soekarno di kirim pulang ke Jakarta. Dan A.E.Dj di kirim kembali ke Boven Digoel. Selesai hukumannya mereka dua dikirim kembali pulang ke kampung halamannya di Kugapa Paniai. Kemudian pada tahun 1953, ke dua orang ini di angkat menjadi anggota Polisi Belanda Wiseel Meren di Paniai.  Dan estafet cerita ini barusan meninggal tahun 2005. Hal ini merupakan suatu kekuatan

 Pada tanggal 17 Agustus 1945, di Proklamasikan kemerdekaan Indonesia itu hanya dari Sabang sampai Amboina, bukan Indonesia merdeka dari Sabang sampai Merauke. Mengapa  setelah Indonesia merdeka, di antara tahun 1945-1960,  Ir. Soekarno pernah tiga kali datang ke Paniai, karena beliau mengingat kembali perjalanannya, sejarah bagi dia pada saat lembaga pernah jalan bersama dengan penduduk daerah itu. Sehingga beliau selalu berpandangan menuju ke Timur, karena pernah melihat sendiri batuan (metasomatis) yang bernilai ekonomis itu, menjadi misteri baginya. Bagaimana mungkin caranya untuk saya mengambil alih kekuasaan Belanda yang dianggap jajahan Belanda itu di Papua.  Karena adanya penemuan emas, tembaga, bijih besi, dan Perak itu menyaksikan sendiri.  Sehingga  penasaran tentang metasomatis itu, sangat berguna untuk mempengaruhi segala bentuk, apa yang harus dilakukan, untuk menguasai tambang tersebut.  Karena beliau mengalami peristiwa unik, untuk nasib kemerdekaan Indonesia, memperoleh Ugindame, burung garuda, dan penemuan metasomatis tersebut. Akhirnya Vieter de BRUIJN dengan penemuan Metasomatis ini, untuk menjual atau menawarkan PEGUNUNGAN itu  kepada dunia luar sampai ke Amerika. Hal ini merupakan suatu  kekuatan

Pada tahun 1957, Jan van Gruisen seorang pekerja Batu bara di Kalimatan menyerahkan  dan menyampaikan informasi dari temannya (Jean Jacques Dozy) ini kepada Forbes Wilson pada saat bercakap-cakap tentang bisnis mereka di Belanda. Karena, tambang tembaga Forbes Wilson di Amerika sedang merosot dan mulai habis,  mencari solusi SDA di dunia lain. Maka, Bumi Papua adalah tempat yang amat indah untuk semua orang rekayasa, karena apa yang pernah terjadi disekitar kita biasanya datang dari apa yang telah pernah kita lakukan atau melihat sebelumnya karena unik. Hal ini merupakan suatu  kekuatan

Bulan Pebruari 1960, Wellem Djoenggonaoe sedang bekerja di Kantor Gubernur Belanda di Holandia, mereka mendatangi beliau diminta untuk mewakili intelektual orang Moni untuk mengetahui kedatangan orang Amerika (Forbes Wilson) Ke pegunungan Mbaigelapa /Puyapigu (Grestberg dan Ertsberg). Beliau menolak dan melarang keras kedatangan mereka itu dengan tiga slogan, bahwa Gunung Puyapigu dan Mbaigela pigu tidak boleh orang asing masuk. Karena di sana bukan manusia tidak ada, itu adalah wilayah kekuasaanku, suatu saat akan terjadi misteri, jika menggoyangkan kayu dia akan menurunkan dolar, jika menggali tanah dia akan mengeluarkan dolar, jika memukul air laut dia akan mengalirkan dolar. Maka sebelum saya berdiri di atas kaki sendiri (Stand on my Feet), orang asing siapapun tidak boleh masuk sentuh gunung itu katanya. Namun, bujukan Gubernur Belanda ini saya menanda tangani surat persetujuan untuk masuk ke wilayah tersebut. Hal ini merupakan suatu  kelemahan.

  Sebulan kemudian, Pada bulan 5 Mei–5 Juli  1960, Forbes Wilson tiba melalui Agimuga untuk menuju ke pegunungan tersebut, di bawah pimpinan Arnold Mampioper kepala Distrik Agimuga itu, mengantarnya sampai tiba di kampong Waa. Penduduk Moni Janamba dan Wamoni yang berada di sana segera datang ke Kugapa  untuk memanggil tetuanya marga (DJOENGGONAOE) di Kugapa Paniai untuk menyampaikan kedatangan orang asing ini.  Mereka segera datang Waa dari Paniai, tetapi mereka sudah meninggalkan pergi dari WAA.   Hal ini merupakan suatu  kelemahan.

Pada tahun itu juga, Forbes Wilson pergi, Dr. Vieter de Bruijn bersandart pada Nicolas Youwe sebelum ke Amerika, untuk mencari jalan keluar membuka bisnis pertambangan di Grestberg di Papua itu, mengajak bersamanya ke Amerika. Beliau (Vieter) merasa takut untuk berhubungan dengan Willem Djoenggonaoe, karena atas perintah Anthonius Emobagakigi Djonggonaoe sudah mencantumkan nama Marga  dalam peta Paniai meer itu. Beliau adalah orang pegunungan pertama anggota militer Belanda, tenaganya digunakan kemana-mana, di seluruh wilayah Papua karena karisma bahasa. Hal ini merupakan suatu kekuatan.

Pada saat itu, Belanda sendiri juga tidak menerima ke berangkatan ke dua orang ini ke Amerika. Karena mereka sedang merencanakan pertemuan besar-besaranan pembentukan menginternasionalisasikan kemerdekaan Papua. Maka, mereka bubar setelah pertemuan tersebut untuk menunggu kembalinya ke dua orang ini.  Setelah mereka kembali, Belanda mengambil alih bersama pribumi yang lain, yang sudah ditepa baik dengan penalarannya sendiri dan untuk segera melaksanakan dan membicarakan kemerdekaannya Papua 1 Desember 1961. Hal ini merupakan suatu   kekuatan.

Melihat kondisional itu, Belanda muncul ketakutan tentang rencana pertambangan itu, diambil alih oleh bangsa lain. Maka segera mengantusias dan berkreatif untuk berusaha segera melepaskan Papua untuk menginternasionalisasikan kemerdekaannya tahun 1961. Belanda segera mengumpulkan orang-orang asli Papua dipersatukan dan secepatnya dinoptis, agar mereka bersatu berpikir bersama masa depan tanah air mereka, supaya jangan bangsa lain mencaplok dari tangannya Belanda. Maka hasilnya adalah merdeka 1 Desember 1961. Dengan dasar yang kuat yaitu lambang kemerdekaan: “burung Mambruk”, bendera : “Bintang Kejora”, lagu Kebangsaan : “Hai Tanahku Papua”. Fiskal sebagai alat transaksi : “IBRP”. Wilayah kekuasaannya: “seluruh bumi Mambruk atau Cenderawasih  tanah Papua”. Hal ini merupakan suatu  kekuatan

Dengan mendengarbahwa, berita kemerdekaan Papua sudah di deklarasikan atau diproklamasikan 1 Desember 1961, di dengar pada telinga mereka yang  pernah dididik oleh CIA, di Amerika itu  berhubungan langsung dengan Amerika  dan memberi bantuan Alutsista dari Rusia untuk kembali merebut bumi Cenderawasih dalam waktu yang sebelum bulan itu berakhir.  Maka, pada tanggal 19 Desember 1961, dengan nama TRIKORA (Tiga Komando Rakyat) tiba di Papua. Dan isinya TRIKORA adalah : 1. Gagalkan pembentukan “Negara Boneka Papua” buatan Belanda kolonial, 2. Kibarkan “Sang Merah Putih” Irian Barat Tanah Air Indonesia. 3. Bersiaplah untuk “mobilisasi umum” guna mempertahankan kemerdekaan kesatuan Tanah Air dan Bangsa. Hal ini merupakan suatu  kelemahan

Pada tahun 1961, awal-awal John F. Kennedy menjadi Presiden Amerika Serikat menggantikan Dwight David EisenHawer. Presiden ke 34 Amerika ini adalah seorang Jenderal Angkatan Darat menjadi Presiden. Forbes Wilson, sangat berharap kepada Presiden ke 34 Amerika  ini membantu mendekatkan beliau dengan Presiden Soekarno, namun beliau tidak gublis, sehingga beliau (FW) mengirim utusan datang sendiri berkunjung ke Indonesia dan hasilnya  membawa militer Indonesia berlatih di Amerika. Maka tujuan akhirnya adalah menyerahkan tugasnya kepada John F Kennedy sebagai penggantinya Presiden Amerika.  Hal ini merupakan suatu  kelemahan.

Pada bulan Januari 1961, John F Kennedy menjadi Presiden sudah mulai membangun kerja sama dengan Forbes Wilson, Allan Dullens, David Rockefeller dan Jammes Muffat dalama hal bisnis. Mereka menggiring Papua masuk ke dalam wilayah pembangunan baru Puing-puing Perang dunia ke II. Karena mereka semua militer yang dipasang oleh Presiden Dwight David Eisenhawer. Belanda (Mr. Rold Bennetz) menerima yang ditawarkan oleh John F kennedy itu, dianggap benar. Maka, menerima tawaran dari itu oleh Belanda sebagai alasannya. Kemudian, Belanda diam-diam menyusun satu program pada bulan Juli 1962 yang tersebut di bawah ini.  Hal ini merupakan suatu  kelemahan

Pada tanggal 15 Agustus 1962, setelah 7 (tujuh) bulan menjadi Presiden  AMERIKA John F Kennedy sudah mulai rencana merebut Papua. Maka mengirim telegram kepada Presiden RI disuruh datang ke Amerika untuk memberikan hadiah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, yaitu menyerahkan Bumi Cenderawasih Papua ke tangan Indonesia. sebagai hadiah hari ulang tahunnya. Dengan menghasilkan penandatanganan perjanjian New York Agreement pada tanggal tersebut di atas. Dengan catatan penyerahan Pegunungan Erstberg dan Grestberg kepada PT Freeport McMoRan Amerika. Di New York Agreement di Amerika hanya di antara ke tiga Negara yaitu Amerika, Belanda dan Indonesia demi kepentingannya. Maka, di mana posisi ekstensial bangsa Papua sebagai penghuni Bumi Cenderawasih Papua?.   Hal ini merupakan suatu  kelemahan

Pada bulan Mei tahun 1963, yang disebut tahun aneksasi bagi bangsa Papua. Setelah terbentuk pemerintahan New Guenea Read West Papua, Dr. Willem Djoenggonaoe di angkat sebagai Ketua Dewan New Guenea Raad Provinsi Irian Barat sekarang Papua, dan juga mewakili Provinsi Papua di pusat sebagai anggota DPRGR RI, serta sebagai Ketua Senat UNIVERSITAS CENDERAWASIH di Abepura. Mengapa…? Beliau sudah memegang dua jabatan di Papua tetapi DPRGR RI, Ir. Soekarno memilih kembali anggota DPRGR di Jakarta…? Pada hal banyak intelektual Papua.  Setelah Beliau duduk sebagai Dewan,  Beliau di undang untuk menghadiri sidang Umum PBB di New York, berturut-turut selama tiga kali, tahun 1963, 1964, dan 1965. beliau mengatakan kepada penulis, bahwa dia diintervensi oleh ke dua Negara yaitu Belanda dan Indonesia sama-sama kepentingannya masing-masing untuk tahun 1969 di Papua. Jika Papua merdeka bentuk Pemerintahannya Negara apa ? beliau tidak menjawab pertanyaan itu, karena Amerika sedang pantau. Dua kali Saya menyampaikan pidatonya di sidang Umum PBB berulang-ulang kalimat tersebut di atas, dalam bahasa Indonesia, Belanda dan bahasa Inggrish. Pengakuan PBB bahwa, Papua itu sudah merdeka dan tinggal pengakuan bentuk pemerintahannya saja.  Pada saat itu orang Nomor satu Papua di Jakarta hanya beliau.  Hal ini merupakan suatu kekuatan

Ir. Soekarno, membujuk berbagai macam, mengharap Willem Djoenggonaoe menduduknya. Namun beliau melihat bersandart pada Belanda.  Untuk bentuk Negaranya Kerajaan. Maka, Sidang Umum PBB tahun 1965 beliau tidak hadir, mengundurkan diri dari keanggotaan PBB. Maka, saya sendiri di undang dan saya diakui sebagai pemimpin ke 25 orang di dunia saat itu setelah saya berpidato kedua kalinya. Karena tahun 1969, Papua pasti akan penentuan nasib mereka, karena Papua telah  dinyatakan kemerdekaannya dan bentuk pemerintahannya. Kata beliau kepada penulis 2001 di Nabire setelah pulang dari Kongres II. Hal ini merupakan suatu kekuatan.

Pada tahun yang sama atau pada tanggal 8 Juni – 15 Nopember 1963, menerima  tentara Belanda orang asli Papua yang  berintegrasi dengan Indonesia, melakukan latihan dasar pertama di Jawa Barat di Bandung beliau (Ir. Soekarno) menyampaikan melalui kata sambutannya mengatakan : “Hei Kabinet Pembangunan,  saya baru sedang membenahi manusia-manusia kulit berwarna ini, hati-hati jangan sentuh mereka apa-apa sengaja maupun tidak sengaja tolang jaga dan membina dan mendidik mereka, setelah itu dikirim pulang dengan baik.   (A. Soter.Zonggonau masih hidup sampai sekarang di Nabire)”. Oleh karena itu,: ”MANUSIA PAPUA ITU ADALAH MANUSIA UNIK” walaupun tubuh mereka sama dengan banyak konotasinya. Hal ini merupakan Suatu Kekuatan.

Melaluikan semuanya itu, Sejak Tahun 1965, setelah saya (W DJ) pulang selesai sidang Umum di PBB, apa yang terjadi di antara mereka (Indonesia), Jenderal-jenderal yang mendukung croni Ir. Soekarno ini di curigai pengganggu kedudukan NKRI dicap sebagai PKI dengan (G 30 S PKI), maka segera menghilangkan nyawa mereka, untuk meringankan merebut kepemimpinan Soekarno oleh militer Indonesia untuk kepentingan tahun 1969 oleh croni Soeharto, di mana Soekarno ingin memerdekakan Papua tahun 1969 dan mengambil alih membuka pertambangan yang sekarang menjadi Akar persoalan di dunia itu. Ayahnya Willem Djoenggonaoe adalah teman perjuangan kemerdekaan Indonesia, karena Ir. Soekarno menyatakan melarang sentuh manusia–manusia berwarna itu, mulai mengancam dan menghilangkan nyawa mereka dengan tidak ada nilainya dihadapan manusia lain, menjadi tidak berharga dihadapan Keamanan Indonesia yang selalu mencabut nyawa mereka. Hal ini merupakan suatu  peluang/prospek

Pada tanggal 8 Maret 1968, sebelum Ir. Soekarno meninggal dunia dalam kekerasan tertentu, dengan kekuasaan berdasarkan ketetapan Majelis ini Soeharto berkuasa dan segera mengambil alih dalam perjanjian kontrak dengan PT Freeport Indonesia McMoRan, Nomor 1 Tahun 1967 tertanggal 7 April 1967. Perlu dipertimbangkan di sini adalah Masih belum menduduki jabatan definitif tetapi sudah menerbitkan Kontrak kepada PT. Freeport McMoRan dalam waktu 29 hari. Karena itu, setelah menjadi Presiden Soeharto menggunakan segala macam fasilitas untuk merebut Papua ketangan Indonesia dengan berbagai macam rekayasa dan masih mempertahankan kekerasan itu hingga hari ini. Hal ini dikatakan bahwa sebelum melaksanakan penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) Kontrak Karya PT Freeport MicMoRan sudah diterbitkan, karena itu kekerasan berlajut terus oleh militer Indonesia melindungi kejahatannya ILLEGAL melindungi Amerika.  Hal ini merupakan suatu kelemahan/kekuatan.

Dalam sidang Umum tahunan DPR GR RI tahun 1968, Beliau menunutut kembali tentang penanggapan dan penembakan burung Garuda bulan September 1939 di Kugapa yang di bawa oleh  Ir. Soekarno pada saat itu, sehubungan dengan penerbitan Kontrak Kerja  kepada  PT Freeport McMoRan tahun 1967, Beliau tidak setujuh dengan Kontrak yang dibuat oleh Soeharto itu, beliau  menuntut segera meminta ganti rugi pembayaran. Akibat ini, setelah pulang dari Jakarta, pada tanggal 1 Desember 1968, di depan Kantor Dewan New Guenea Raad  Irian Barat, saya melakukan aksi tindakan menentang dan menaikan bendera Bintang Kejora  bersama Kalep Yoku staf karyawan, sehingga Polisi Militer masuk dan menembak saya dan staf saya Kalep Yoku meninggal langsung di tempat. Hal ini merupakan suatu  ancaman.

Pada tanggal 2 Agustus 1969, Penentuan Pendapat Rakyat (Act of Free Choice) untuk menentukan nasib sendiri bagi Rakyat Papua untuk Indonesia atau Belanda. Kenyataan masyarakat Papua jauh lebih banyak bergerak kemana-mana mencari peluang sendiri. Seluruh Rakyat Papua di bawa masing-masing perwakilan dari setiap suku dan dikumpulkan dan diasut sebaiknya yang dibutuhkan oleh Indonesia (militer Indonesia). Sehingga semuanya direkayasa. Di Nabire, mereka (TNI) memilih salah satu marga Jaimo untuk mengungkapkan atas nama mereka semua, untuk mengucapkan bertanah air satu tanah air Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia, dan berbangsa satu bangsa Indonesia. Yang melayani penyelenggara di Hotel Titawaka Nabire adalah Isdorus David Zonggonao, Henderikus Zonggonau, dan Leo Zonggonao, Aleks Kobogau dan Gervasius Kobogau. Nabire tidak ada manusia pada saat itu. Hal ini merupakan suatu  kelemahan

TINDAKAN

        Setelah menerima benda mineral METASOMATIS yang mengandung Emas, bijih besi, Tembaga dan perak yang dilaporkan oleh Dr. Beijlmeer tahun 1926 melalui pergurunan tinggi di Leiden Belanda adalah Marga Djoenggonaoe,  bukan  Ir. Jean Jacques Dozy. Beliau  adalah pembaca dan pendengar laporan dari Pilot Frets Wessel bahwa di Pegunungan Papua terdapat benda mineral yang terkandung metasomatis. Dalam banyak tulisan yang mengatakan beliaulah yang menemukan cadangan Eksberg atau gunung bijih, data mengenai batuan ini di bawa ke Belanda, itu salah…! walaupun bawa batuannya. Hal ini merupakan kelemahan.

Ekspedisi Pertama tahun 1936 oleh Jean Jacques Dozy bersama dua orang yang lain yaitu Frits Wiseel dan A.J. Colijn, kepegunungan Mbaigelapa adalah dengan membawa orang suku Dayak dan Maluku dari bantuan dana dari Ratu Juliana tidak mencapai tujuan. Kemudian beliau melanjutkan Ekspedisi ke dua menyerahkan kepada Dr. Vieter de Bruijn  melalui ekspedisi Paniai Selatan sampai Mbaigelapa. Hal ini merupakan suatu kekuatan.

 Pada tanggal 11 Maret 1966 telah mengeluarkan Supersemar, maka Soeharto menjadi kuat dan berkuasa Bumi Pertiwi. Kemudian mengkooptasi atau merampas Bumi Papua atau Bumi Cenderawasih, Informasi ini disampaikan oleh DR. Willem Djoenggonaoe pada tahun 2001, saat Kongres Papua II di Jayapura. Tanpa informasi atau sepengetahuan masyarakat setempat, pada bulan Juli 1968, masuknya Tiem Forbes Wilson ke Grestberg di kampong Waa itu dapat pergi diprotes oleh Marga Djoenggonaoe di bawah pimpinan Luis Djonggonaoe Cs, beliau masih hidup sampai sekarang ada di Nabire, mereka protes  karena kampung sebelumnya. Mereka yang datang ini Di bawah pimpinan Yusuph Adhi Patah mantan Bupati Nabire sebagai Komandan atau Dandim FakFak. Dengan kedatangan ini dihujangi  peluru kepada mereka, sehingga suku Moni mulai tertembak sebagian orang meninggal dunia dan lari masuk ke hutan. Hal ini merupakan suatu Ancaman.

Pada tahun 1969, dengan diprotesnya oleh Marga Djoenggonaoe, maka Drs. Decky B Memoeni  Djoenggonaoe ditangkap oleh Polisi Militer (PM) dan di masukkan ke dalam penjara dan disetrum oleh Polisi Militer Indonesia di Holandia. Di dalam penjara mereka patakan rahan kirinya dengan kopol senjata.  Dimana peristiwa itu terjadi karena dunia luar negeri perintahkan agar Penentuan Pendapat Rakyat itu dapat di gagalkan dengan demonstrasi kemana-mana seluruh bumi Papua. Peristiwa Paniai tanggal tersebut ini, menyaksikan sendiri saat itu masih di bangku pendidikan kelas enam SD. Banyak masyarakat korban sekitar 600-an dibunuh oleh TNI. Hal ini merupakan suatu kelemahan

Penentuan Pendapat Rakyat (Act of Free Choice), tidak mengikuti perjanjian yang dibuat oleh ke tiga Negara yaitu : Indonesia Belanda dan Amerika. Sehingga seluruh masyarakat Papua menyatakan penentuan pendapat rakyat itu “illegal” karena mereka berbicara dalam Nduni (Rumah adat laki-laki) orang Papua, tetapi tanpa melibat orang Papua, semuanya rekayasa diujung senjata. Hal ini merupakan suatu kelemahan

KENYATAAN

        Kapitalisme Amerika ini (Forbes Wilson)  ingin menguasai tambang di West Papua telah menghilangkan nyawa Dag Hammarskjold Sekjen PBB melalui Central Intelligence Agency (CIA) yang sangat empati terhadap pembebasan Papua merdeka tahun 1960-an. Kemudian beliau melebar sayapnya sampai kepada tiga orang kaya militer Amerika ini yaitu Allan Dullens, David Rockeffeler dan Jammes Muffat untuk menghadapi masing-masing kepentingan kepada Presiden Amerika, Indonesia dan Kerajaan Belanda. Hal ini merupakan suatu Ancaman.

        Kenyataan membawa Willem Djoenggonoe dalam rangka menggali informasi untuk kepentingan ke tiga Negara yang berhubungan dengan keadaan hasil kekayaan di bumi cenderawasih, karena beliau jauh lebih banyak mempertahankan kewilayahan, sehingga untuk mencapai cita-cita mereka menghadapinya mengalami kesulitan menemukan titik penyelesaian berpendapat yang lebih berat. Wellem  Djoenggonoe adalah orang geneus asli Papua Gunung yang tidak mampu mereka masuk dalam kreatifitas akalnya dan beliau mempunyai pandangan berkomitmen pada pendirian sebagai wibawa wagamba keturunan  dalam keluarga dan terhadap orang Papua. Beliau sendiri sangat dikenal masyarakat public dan menggenalnya, sehingga mereka menyebutnya  adalah pemimpin bangsa Papua.   Hal ini   merupakan suatu kekuatan.

        Dengan melihat wawasan dan pola berpikir beliau kearah universal untuk menuju kemerdekaannya kerajaan pada Belanda. Maka antusias mereka ke tiga Negara segera merebut kembali Papua kepada ke Indonesia karena menurutnya daerah jajahan. Papua bukan merupakan jajahan Belanda tetapi baru permulahan daerah yang sedang dijejaki keadaan.  Karena Belanda belum lama menjajah dan mengelela kekayaan sumber daya alam serta belum melakukan penindasan terhadap orang asli Papua seperti yang dilakuakn keamanan pemerintah Indonesia, sebagai daerah Jajahannya kemudian kuras segala kekayaan bumi Papua. Hal ini merupakan suatu kelemahan.

Menurut Bruno Otto van Nunen OFM ( 1973), The Community of Kugapa   mengatakan, ”Siapapun merubah nama-nama suku yang diberikan oleh suku Moni, merupakan karunia atau anugrah yang diturunkan Tuhan melalui mereka, tanpa dengan sebuah tulisan, sehingga mentalitas dan moralitas apapun tidak akan berubah sepanjang masa hidup manusia, walaupun kita menajdi manusia yang profesional maupun intektual yang segala-galanya dan luar biasapun tidak akan pernah terjadi perubahan dan tidak akan berubah”. Hal ini merupakan suatu Kekuatan

SOLUSI.

        Belanda tidak pernah mengakui adanya sample metasomatis yang diberikan oleh Marga Djoenggonoe tahun 1926 dan 1935. Indonesia sendiri menyembunyikan seluruh perjuangan Ir. Soekarno seperti perjalanannya bersama dengan Dr. Vieter de Bruijn dalam semua kegiatan ekspedisi melalui Paniai selatan ke Baigelapa dengan rombongan di bawah pimpinan marga Djoenggonoe. Dalam Penangkapan burung Garuda pembayaran Denda dilakukan dengn kulit kerang  dan lain sebagainya. Hal ini merupakan suatu kekuatan.

        PETA PANIAI MEER 1939, disampaikan kepada Dr. Vieter de Bruijn mencantum nama marga yang menjadi informen, karena wilayah kekuasaannya sebagai wigamba wagamba. Kemudian hasil terakhir diberikan informasi bahwa di atas peta itu dicantumkan nama marganya yaitu DJOENGGONOE. Yang mana peta ini direkayasa oleh kepentingan pada ketika rebut Papua oleh pemerintah Kolonial Indonesia KEPENTINGAN PEPERA. Hal ini merupakan  suatu kelemahan.

        Banyak Pemimpin gugur demi kepentingan Emas, tembanga, bijih besi dan perak tersebut seperti : Dag Hammarskjold sekjen PBB, tidak sependapat dengan Presiden Amerika Dwight David Eisenhawer,  John F. Kennedy juga tenggelam karena perbuatannya, sehingga usia masih kepala empat beliau meninggal dunia, karena mereka membaca kemauan beliau merebut Papua. Kemudian menghilangnya nyawa Ir. Soekarno dengan kekerasan tertentu dari Indonesia di bawah pimpinan Soeharto.  Hal ini merupakan suatu kelemahan/ kekuatan.

Sebelumnya PEPERA perebutan Papua 19 Desember 1961 yang memang tidak kalahnya kekuatan yang lain adalah TRIKORA (TIGA KOMANDO RAKYAT). NAMUN kenyataannya tidak mengatakan bubarkan Negara Papua buatan Belanda, tetepi singgungnya rasisme yaitu Bubarkan Negara Boneka Buatan Belanda., 2. Tidak mengatakan turunkan bendera bintang kejora dari permukaan bumi Cenderawasih tetapi mengatakan kibarkan bendera sang merah putih di bumi cenderawasih. Tidak mengatakan mobilisasi umum tetapi mobilisasi militer jadikan DOM (Daerah Operasi Militer). Hal ini merupakan suatu kelemahan.

Dalam buku yang berjudul Penambangan Tembaga dan Emas di Pegunungan Irian Jaya pada endapan yang paling terpencil di Dunia, penerbit PT Jayakarta Agung Offset, Jakarta oleh Gresberg tahun 1999, Jean Jacques Dozy memberikan keteguhan imannya kepada Fidelis Zonggonao, dengan memberikan buku berjudul tersebut di atas dengan tangannya sendiri dan mengatakan “Fidelis, Ini kuberikan bukan bukuku tetapi inilah uangmu silahkan cari sendiri”. Demontrasi di Freeport 13 Mei tahun 1996, di bawah pimpinan Fidelis. Zonggonao, hasilnya mendapat 1% yang di nikmati oleh Kamoro dan Amungme.  Hal ini merupakan suatu kekuatan.

KESIMPULAN

Kami mengharapkan kepada PT Freeport McMoRan, pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika harus mengakui pengambilan alih Pulau Papua, hanya kerena tambang Emas di Papua.  Hal ini boleh katakan bahwa merupakan pembohongan dan pencurian serta mencabut nyawa-nyawa anak-anak yang berasal dari Bumi Papua ini secara tidak sadar, sedang mereka trahuma habis sepanjang masa, hanya karena untuk mengambil kekayaan mereka dengan menggunakan alat dan bahan modern untuk menghilangkan nyawa-nyawanya.  Hal ini merupakan suatu kelemahan.

Orang Papua, dianggap manusia masih primitive yang tidak mampu segala-galanya, sehingga sebelum menentukan PEPERA sudah membangun kerja sama dengan Amerika McMoRan merampas kekayaan Manusia Papua. Hipotesa yang diambil adalah mereka tidak memiliki arti hidup yang sangat tidak berarti dan terbatas imbalannya. Karena mereka masih punya harapan hidup bersama orang lain dalam lingkungannya. Mampu menyelamatkan orang lain dalam kesusahan bersama. Seandainya Indonesia dan Amerika berpandangan yang baik untuk kemanusiaan berarti sudah semua maju bersama dalam universal Indonesia, tetapi mereka anggap manusia Papua makluk lain seperti hewan, kita menanti berkat Tuhan jawabannya, Tuhan, kita semua tidak tahu sampai kapan kita menanti……? Hal ini merupakan suatu kekuatan.

        Saya sebagai salah satu marga yang terdapat namanya di atas peta Paniai Meer sebagai wilayah kekuasaannya.  Sekarang menyetakan status saya adalah WIGAMBA WAGAMBA (RAJA). WIGAMBA WAGAMBA memiliki kemampuan sebagai bangsawan, memiliki kemampuan sebagai ilmuwan, memiliki kemampuan sebagai hartawan dan memiliki kemampuan sebagai karyawan di wilayah kekuasaannya, dan keputusan serta mempertanggung jawabkan semua hal berkaitan dengan kesempurnaan kehidupan manusia dalam proses permasalahan dan hukum sesuai IDEOLOGI MIGANI. PT Freeport McMoRan harus mengetahui bahwa akan memberi jasa dan kepemilikan hak warisan sebagai Upeti wigamba Wagamba. Yang mana memberi kepercayaan menunjuk jalan masuk ke dalam pegunungannya bukan karena petunjuk jalan tapi hak kepemilikannya. Yaitu  Semua tulisan di atas adalah warisan wasiat yang ditarukan pada penulis oleh pewaris dalam bahasa Moni. Maka kami siap menuntut dan menerima hak kesulungan warisan tambang emas kami (Papua) isi dari gunung Mbaigela dan Puyapigu (Erstberg dan Grestberg) bahkan seluruh tanah air dan bangsa Melainesia di Papua. Bahasa wigamba wagamba mengandung arti penting bagi semua orang.  Hal ini merupakan suatu Peluang /kekuatan.

 Oleh karena itu, pada bulan Nopember 2019 menyiapkan militer Indonesia sebanyak-banyak datang ke Papua pada umumnya dan lebih khususnya lagi di beberapa Kabupaten seperti Kabupaten Intan Jaya, Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Paniai dan Timika, adalah datang mengurung dan menjaga tambang emas PT Freeport McMoRan, bukan datang karena OPM/GPK, sehingga yang sekarang penuhi dengan militer Indonesia TNI dan POLRI berkumpul untuk melindungi dan menjaga tambang perampas kekayaan Emas dan tembaga yang terkaya nomor satu di dunia yang  miliknya bangsa Papua di wilayah Suku Moni yang pernah di Kooptasi oleh Soeharto pada masa lalu dan menjadikan miliknya setelah menjadi karteker atau PLT Presiden RI dalam waktu kurang dari 29 hari bulan berjalan. Dalam peraturan pemerintah atau Undang-Undang bagi penjabat karteker yang menyangkut surat berharga tidak dapat dilakukan secara legalitasnya.  Karena penentuan pendapat Rakyat sebelum dilaksanakan, Namun keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1967 tertanggal 7 April 1967 sedah diterbitkan, itu sudah bisa dikatakan ILLEGAL. Namun berjalan terus sampai saat ini. Karena, sebelum menentukan nasibnya sendiri sebagai sebuah bangsa yang merdeka bagi bangsa Papua, Soeharto telah dan atau sudah menerbitkan kontrak kerja dengan PT Freeport McMoRan Indonesia. Sehingga mempertahankan dengan kekerasan terus hingga hari ini.  Hal ini merupakan suatu kelemahan/ ancaman.

Pada tanggal 27 Desember 2019, PT Freeport McMoRan membuat perjanjian kerja atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan TNI, UNTUK menjaga dan melindungi keamanan melalui wilayah perbatasan-perbatasan 6(enam) kabupaten itu terhadap PENCURIAN DAN Perampasan EMAS KEKAYAAN BANGSA PAPUA. Sehingga OPM dan masyarakat wilayah itu tidak mengganggu konsentrasi perusahaan dunia ini, agar dalam pengelolaan produksi(hasil) tersebut dapat berjalan dengan aman dan lancar. Hal ini merupakan suatu kelemahan/ancaman.

  Penulis menyampaikan ada 4 hal penting tindakan dan kebaikan WIGAMBA WAGAMBA   kepada Pemerintah Republik Indonesia, Belanda dan Amerika adalah sebagai berikut :

  1. Keselamatan dan Petunjuk Pembuatan Peta Paniai Meer dan Rampasan kekayaan wigamba wagamba tambang Emas, Tembaga, Perak di gunung Puyapigu dan Mbaigelapigu (Erstberg dan Grestberg),
  2. Pembayaran mengganti rugi dengan kulit kerang (ganti uang) atas penembakan dan penangkapan burung garuda yang di bawa oleh Ir. Soekarno dari Kugapa Paniai di   bulan September s/d Nepember 1939,
  3. Pemberian Ugindame busana Wigamba wagamba sebagai bahan keselamatan diri,
  4. Mengeluarkan dan membawa lari Ir. Soekarno melalui sungai Digoel dari Lembaga Lembah Boven Digoel ke Merauke pada bulan Oktober 1942, oleh Mesoemoeni, Mekoete, dan Anthonius Emobagakigi Djoenggonaoe adalah turunan Wigamba wagamba. Hal ini merupakan suatu kekuatan.

Demikianlah, Artikel ini dibuat, dengan maksud untuk memberikan informasi sederhana, yang selama ini, kita semua tidak pernah tahu dan kami buka. Dengan informasi ini banyak orang Indonesia bisa mengerti dan memahami betapa pentingnya data-data dan fakta seperti ini sebagai mutivasi dan membawa kita semua kepada kebenaran, kejujuran dan keadilan. Tidak ada artinya hidup dalam iri, cemburu, sakit hati, dendam, dengkih, sombong, dan lain-lain. Utamanya adalah kita makan untuk hidup bukan kita hidup untuk makan. Atas perhatiannya semua kami ucapkan terima kasih.

Artikel ini di tulis oleh:

AGUS ZONGGONAO, SP., M.Si.

Wigamba Wagamba

 

Tembusan Kepada Yth :

  1. Bapak Presiden Republik Indonesia di Jakarta.
  2. Ibu Ketua DPR Republik Indonesia di Jakarta.
  3. Bapak Menteri ESDM Republik Indonesia di Jakarta.
  4. Gubernur Provinsi Papua di Jayapura.
  5. Ketua DPP Partai PDIP Perjuangan di Jakarta.

 

        Lampiran untuk diketahui.

Susunan Kepemimpinan Suku Mini

 

Lubang Tambang Emas Yang Sedang Digarap Sekarang Dr.Wilem Djoenggonaoe.
Skema : kronologis sejarah penemuan Tambang Emas PT Freeport McMoRan-Indonesia.

WEARING SELURUH ATRIBUT LENCANA KEBESARAN WIGAMBA WAGAMBA DAN ISTRI WEARING POGA TANDA LAMBANG ISTRI WIGAMBA WAGAMBA

KEPERPUSTAKAAN :

Arnold Mampioper, 2000. Amungme Manusia Utama dari Nemangkawi Pegunungan Carstenz  PT Freeport Indonesia

Beijlmeer H.J.T. 1938, Naar de Achterhoek der Aarde, Amsterdam

Bruijn, J.V. de 1952. Korte Notitiesover de vorvanto chapterminologie en grondrechten bij  de ekagies”

Brunno van nunen 1972, The Community of Kugapa

Drooglever. D. J. 2010, Tindakan Pilihan Bebas Orang Papua dan Penentuan Nasib Sendiri Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Eechoud, J.P.K.van 1940. Ethnographische gegevans omtrent de  bevolking on en bij de Wisselmeren.

Forbes Wilson 1981, The Conquest of Copper Mountain New York Atheneum

Gresberg 1999. Penambangan Tembaga dan Emas di Pegunungan Irian Jaya pada endapan yang paling terpencil di Dunia, penerbit PT Jayakarta Agung Offset, Jakarta

Zonggonau. M.L 2001. Moni Wigiya Dole. Silsilah Asal Usul Suku Moni. Laporan Biasa.

Zonggonao A. 2001. Perspektif Kepemimpinan Suku Moni  belum diterbitkan.