Beranda News Wujudkan Pendidikan Gratis, Pemprov Papua Tengah Gelar Dialog Terbuka

Wujudkan Pendidikan Gratis, Pemprov Papua Tengah Gelar Dialog Terbuka

1119
Tampak Gubernur Meki Nawipa membuka secara resmi acara dialog terbuka pendidikan gratis di Papua Tengah (Foto: Frans/PapuaLives)

NABIRE – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah dalam hal ini Dinas Pendidikan  menggelar Dialog Terbuka bertajuk “Merumuskan Kebijakan Bersama Mewujudkan Pendidikan Berkualitas, Inklusif dan Berkeadilan”Berlangsung Pada Kamis  [17/04/2025] pagi tadi. Bertempat di Aula Kantor Gubernur Papua Tengah.

Dialog tersebut dihadiri para pimpinan lembaga, yayasan pendidikan dan sekolah yang berada di Papua Tengah serta panelis adalah Pdt.DR. Yance Nawipa,M.Th, DR.Ir.Agus Sumule, Apolonarius Yogi,B.Soc.Sc.,M.Sc dan Lutfi Firdaus,S.Pd,M.Pd.

Dalam sambutan Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa  mengungkapkan bahwa pendidikan adalah jalan utama menuju perubahan yang berkelanjutan. Menurutnya Provinsi Papua Tengah menghadapi berbagai tantangan dalam dunia pendidikan.

” Seperti akses pendidikan yang belum merata, keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya tenaga pengajar di daerah terpencil, serta disparitas ekonomi yang menyebabkan banyak anak tidak mampu melanjutkan sekolah. Namun, di balik tantangan tersebut, kita juga melihat harapan.”kata Gubernur.

Menurut Mantan Bupati Paniai itu, Pemerintah Provinsi Papua Tengah akan merumuskan kebijakan pendidikan gratis dan berkualitas, dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK, baik negeri maupun swasta dan yayasan. Dikatakan pendidikan bukan sekadar tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab kolektif.

” Dialog hari ini adalah bentuk konkret dari semangat kolaborasi, tempat kita duduk bersama, saling mendengarkan, dan saling menguatkan demi masa depan generasi muda Papua Tengah.”ungkapnya.

Pihaknya juga Optimis bahwa tidak ada anak Papua Tengah yang boleh tertinggal hanya karena keterbatasan ekonomi. Dirinya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghidupkan kembali semangat gotongroyong, membangun pendidikan bukan hanya dengan dana, tapi juga dengan kepedulian, kebersamaan, dan cinta kepada anak-anak kita.

‘ Ini adalah komitmen moral untuk menghadirkan keadilan sosial, bahwa setiap anak, siapapun orang tuanya dan dimanapun ia tinggal, berhak memperoleh pendidikan yang layak. Pendidikan gratis adalah fondasi keadilan sosial. Di atas tanah Papua Tengah ini, kita memiliki anak-anak dari berbagai latar belakang. baik itu Orang Asli Papua (OAP) maupun non-Orang Asli Papua.”pungkasnya.*

📰 Google News