Beranda Birokrasi Yufinia Mote Douw “ Hentikan Tree Ends “ Di Kabupaten Nabire

Yufinia Mote Douw “ Hentikan Tree Ends “ Di Kabupaten Nabire

1862
Yufinia Mote Douw,Kepala BPP & PA Kabupaten Nabire (Foto:Andre/PapuaLives)

Nabire ,HUT R.A Kartini ke 138 Kabupaten Nabire,dilaksanakan berdasarkan DPA Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nabire bidang Pemberdayaan Perempuan Tahun 2017 dan berdasarkan keputusan kepala dinas PPPA Kab. Nabire nomor 800/76/DP3A/2017/ tentang Panitia HUT RA Kartini.

Adapun masksud dan tujuan Peringatan HUT R.A Kartini ke 138 (Baca: Peringatan Hut Kartini Ke  138 Tingkat Kabupaten Nabire) yakni agar setiap perempuan di Republik Indonesia ini secara umum dan secara khusus di Kabupaten Nabire dapat meneladai cita-cita dan perjuangan R.A Kartini yang telah memperjuangan harkat dan martabat dari kaum perempuan, dan kegiatan ini dilaksankan bagi semua organisasi wanita dan semua perempuan se-Kabupaten Nabire.

Sementara itu Ibu. Yufinia Mote Douw selaku kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPP & PA)  Kabupaten Nabiremengatakan tema Tree Ends ini merupakan tekat kita bersama masyarakat Nabire khususnya kaum perempuan di Kabupaten Nabire ini untuk menghentikan segala bentuk yang merendahkan harkat dan martabat perempuan, walaupun tekad itu sangat berat untuk mewujudkan melalui kesempatan ini mari kita fahami makna dari Tree Ends yaitu “AKHIRI PERDAGANGAN PEREMPUAN“ dengan makusd tidak pidana yang bertujuan melakukan eksploitasi untuk mencari keuntungan materi maupun non materi dengan cara melacurkan perempuan/anak, memaksa menjadi pekerja seksual, dan tindakan pemerasan dan ancaman terhadap perempuan. “AKHIRI KEKERASAN TERHADAP  PEREMPUAN” dimana sejak tahun 2016 telah terjadi 259.150 kasus kererasan terhadap perempuan, dan jumlah ini berasal dari pengadailan agama dan laporan masyarakat, sedangkan Kabupaten Nabire sendiri terdapat 64 kasus terhadap perempuan. Dan masih banyak kasus yang belum terakomodir karena kurangnya jejaring pelayanan perlindungan terhadap perempuan. “AKHIRI KEMISKINAN TERHADAP PEREMPUAN” dimana Kabupaten Nabire setidaknya ada 9 aspek yang menunjukan bahwa perempuan begitu dekat dengan kemiskinan, yaitu Aspek Politik perempuan, keterwakilan perempuan dalam lembaga poltik formal sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas hidup perempuan, Aspek perempuan terhadap pekerjaan, aspek perempuan terhadap perlindungan hokum, akses prodektif (tanah,rumah,)aspek perempuan terhadap layanan kesehatan, akses alokasi anggaran pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan perempuan, serta beban kerja perempuan yang tinggi.