Komnas HAM Desak Hentikan Konflik Bersenjata, John Gobai Usulkan Pendekatan Humanis

JAKARTA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia (RI) mengecam keras kekerasan dan konflik bersenjata yang terjadi di Papua Tengah, khususnya di Kabupaten Intan Jaya dan Nabire. Peristiwa penembakan dan penganiayaan yang terjadi beberapa hari terakhir telah mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka, baik dari warga sipil maupun aparat penegak hukum.Jumat (18/19/2025) Kutip media ini dalam siaranpers Komnas HAM RI di Jakarta.
Komnas HAM meminta pemerintah untuk segera menghentikan segala bentuk kekerasan dan melakukan reviu atas strategi pendekatan keamanan di Papua.
“Penggunaan kekerasan tidak dapat dibenarkan,” tegas Anis Hidaya ketua Komnas HAM RI kutip media ini.
Komnas HAM juga meminta semua pihak untuk menahan diri dan mengedepankan dialog untuk mencegah eskalasi konflik di Papua. Selain itu, Komnas HAM mendorong aparat penegak hukum untuk melakukan penegakan hukum secara imparsial, transparan, dan akuntabel untuk memberikan keadilan bagi korban.
Terkait hal itu, John NR Gobai anggota DPR Papua Tengah menilai bahwa dalam menghadapi konflik di Papua Tengah, pendekatan humanis dapat menjadi solusi efektif.
” Dengan memahami kebutuhan dasar masyarakat dan menyediakan program pembangunan yang tepat, kita dapat merangkul mereka dan mengubah cara pandang mereka.”jelasnya.
Dikatakan, John Pendekatan keamanan yang hanya mengandalkan kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, kita perlu memahami bahwa masyarakat Papua Tengah adalah manusia biasa yang memiliki akal, rasa, dan kehendak. Dengan pendekatan yang humanis dan memperhatikan aspek hak asasi manusia, kita dapat menciptakan perubahan yang positif.
” Pemerintah perlu mempertimbangkan jedah kemanusiaan dan menarik pasukan non-organic untuk menciptakan suasana yang kondusif. Dengan demikian, program pembangunan dapat berjalan lancar dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya.”usulnya
Untuk diketahui bahwa usulan Pendekatan humanis dari Legislator John NR Gobai tersebut diyakini dapat mengubah cara pandang masyarakat dan menciptakan pagar yang kuat dan kokoh di Papua Tengah, bukan hanya pagar keamanan, tetapi juga pagar persaudaraan dan kesatuan bangsa.
Sebelumnya, Komnas HAM RI juga telah melakukan komunikasi dan langkah koordinasi awal dengan pihak terkait, termasuk Kapolri, Gubernur Papua Tengah, Kapolda Papua Tengah, dan Bupati Intan Jaya, untuk membangun sinergi dan pemahaman dalam merespon situasi eskalasi kekerasan dan konflik bersenjata di Papua.
		


























